Connect with us

POLITIK

Sejarah Tragis PNI: Pemenang Pemilu 1955 yang Runtuh di Pemilu 1971

Aktualitas.id -

Logo PNI, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Partai Nasional Indonesia (PNI), yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada 4 Juli 1927 di Bandung, tercatat sebagai salah satu kekuatan politik terbesar dalam sejarah demokrasi Indonesia. PNI menjadi partai pemenang pada Pemilu 1955, pemilu pertama yang digelar secara nasional pasca kemerdekaan, sekaligus tonggak penting perjalanan demokrasi Indonesia.

Pada Pemilu 1955, PNI berhasil meraih 6.179.063 suara atau sekitar 22,3%, sehingga menempatkan partai ini sebagai pemenang utama. PNI memperoleh 57 kursi di DPR, menjadikannya partai dengan pengaruh besar dalam menentukan arah politik Indonesia kala itu.

Namun, perjalanan PNI tidak berhenti di sana. Dari masa ke masa, partai ini mengalami pasang surut. Pada era 1960-an, PNI tetap menjadi salah satu partai dominan, meski harus menghadapi dinamika politik yang kompleks, termasuk munculnya kekuatan baru seperti Golkar dan melemahnya basis dukungan akibat perpecahan internal.

Memasuki Pemilu 1971, PNI masih ikut serta sebagai salah satu partai besar. Namun, hasilnya jauh berbeda dibandingkan kejayaan 1955. PNI hanya mampu meraih 6,9% suara atau 20 kursi DPR, tertinggal jauh dari Golkar yang mendominasi dengan 62,8% suara dan 236 kursi DPR. Kondisi ini mencerminkan bergesernya peta politik Indonesia, di mana PNI mulai kehilangan pengaruh signifikan.

Nasib PNI semakin tragis ketika pada 1967, para pimpinan partai harus memohon kepada penguasa Orde Baru agar tetap diizinkan hidup. Mereka berjanji menjalankan Pancasila secara murni dan konsekuen, serta mencabut segala hubungan dengan Sukarno. Meski berhasil bertahan, basis massa PNI berbondong-bondong meninggalkan partai pada Pemilu 1971.

Akhirnya, pada tahun 1973, PNI bersama beberapa partai lain digabungkan ke dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebagai bagian dari kebijakan fusi partai politik era Orde Baru. Meski demikian, warisan ideologi Marhaenisme dan semangat nasionalisme PNI tetap menjadi bagian penting dari sejarah politik Indonesia.

Ringkasan Perjalanan PNI

TahunPeristiwa PentingHasil Pemilu
1955PNI pemenang pemilu pertama Indonesia6,1 juta suara, 57 kursi DPR
1967PNI memohon izin hidup pada Orde BaruBertahan dengan syarat menjauhi Sukarno
1971PNI kalah telak dari Golkar6,9% suara, 20 kursi DPR
1973PNI difusi ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Kehilangan identitas independen

PNI adalah simbol kuat nasionalisme Indonesia yang pernah berjaya sebagai pemenang pemilu pertama tahun 1955. Namun, dari masa ke masa, partai ini mengalami penurunan hingga akhirnya melebur ke dalam PDI pada 1973. Meski demikian, jejak sejarah PNI tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. (Mun)

Continue Reading

TRENDING

Exit mobile version