Connect with us

Ragam

Dokter RSCM: Kenali dan Waspadai Gejala Telinga Tinnitus

Published

on

Ilustrasi. Kenali gejala telinga Tinnitus (ist)

AKTUALITAS.ID – Tinnitus atau telinga berdenging merupakan kondisi di mana seseorang mendengar suara tanpa adanya sumber bunyi eksternal, seperti dijelaskan oleh dr. Widayat Alviandi, Sp.THIBKL, Subsp.NO(K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Dalam sebuah acara daring pada Selasa (17/9/2024), dr. Widayat menjelaskan bahwa tinnitus kerap kali terdengar seperti dengingan, meskipun jenis suara lain seperti desis, dengung, atau gemuruh juga bisa dialami oleh penderita. 

“Sebetulnya itu sesuatu yang didengar oleh telinga penderita, tapi kebanyakan memang tidak ada sumbernya,” ujarnya.

Terdapat dua jenis tinnitus, yakni objektif dan subjektif. Tinnitus objektif, yang sangat jarang terjadi (sekitar 4% kasus), adalah ketika dokter dapat mendengar bunyi yang sama dengan penderita. Sebaliknya, tinnitus subjektif mencakup 96% kasus, di mana hanya penderita yang bisa mendengar suara tersebut, tanpa deteksi melalui pemeriksaan medis.

Tinnitus dianggap sebagai kondisi patologis jika berlangsung lebih dari lima menit atau terjadi dua kali dalam seminggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti tidur atau beraktivitas di tempat umum. 

“Jika sudah sampai mengganggu, itu perlu penanganan medis lebih lanjut,” jelas dr. Widayat.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tinnitus subjektif sering kali disebabkan oleh gangguan di telinga bagian dalam, terutama organ koklea yang berperan dalam pendengaran. Paparan suara bising, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit seperti vertigo atau gangguan pendengaran mendadak, serta faktor usia, juga dapat memicu kondisi ini.

“Artinya, jangan khawatir. Kebanyakan tinnitus bukan berasal dari masalah di kepala, tapi lebih pada telinga bagian dalam dan jalur pendengarannya,” kata dr. Widayat, menenangkan.

Ia menegaskan bahwa setiap penderita tinnitus bisa mengalami kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penanganan harus disesuaikan dengan penyebab dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Jika gejala ini mulai mengganggu kualitas hidup, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (NAUFAL/RAFI)

Continue Reading

Trending

Exit mobile version