RAGAM
Psikolog: Komunikasi Positif Kunci Hubungan Harmonis Orang Tua dan Anak
AKTUALITAS.ID – Psikolog Endang Retno Wardhani, MBA., PhD., CHt., menekankan pentingnya komunikasi sebagai fondasi utama dalam membangun hubungan positif antara orang tua dan anak. Menurutnya, komunikasi adalah jembatan penghubung yang krusial untuk menciptakan interaksi yang sehat di lingkungan keluarga.
“Komunikasi merupakan jembatan penghubung dalam membangun interaksi dan hubungan positif antara orang tua dan anak,” ungkap Dhani, sapaan akrab Endang Retno Wardhani, dalam keterangannya Jumat (20/9/2024).
Dhani, lulusan Universitas Padjadjaran yang juga merupakan anggota Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI), menjelaskan bahwa kepribadian anak dan cara mereka menghadapi masalah dipengaruhi oleh pola asuh yang dibangun oleh orang tua sejak usia dini. Kebiasaan mendengarkan dan berdialog secara terbuka akan membantu anak mengembangkan pengalaman positif dalam menyampaikan pendapatnya.
“Kebiasaan mendengarkan anak dan berdialog terbuka dapat membantu anak memiliki pengalaman positif dalam menyampaikan pendapatnya,” tambahnya.
Selain itu, Dhani menekankan pentingnya komunikasi positif untuk meminimalisir konflik yang sering muncul akibat perbedaan pandangan dalam keluarga. Dengan komunikasi yang baik, orang tua dan anak dapat saling memahami dan menghargai sudut pandang masing-masing.
“Perbedaan pandangan sangat dimungkinkan, namun kebiasaan untuk terbuka mendiskusikan dan saling mendengarkan akan dapat mengatasi permasalahan tersebut,” jelasnya.
Dhani juga menyoroti pentingnya membangun kebiasaan berdialog sejak dini. Dengan demikian, setiap anggota keluarga, baik orang tua maupun anak, akan terbiasa saling mendengar dan berbagi cerita, pengalaman, serta pandangan hidup. Hal ini akan menciptakan suasana saling menghargai yang menjadi landasan hubungan harmonis di dalam keluarga.
“Sesungguhnya perbedaan pendapat tidak masalah di dalam keluarga, namun membangun keterbukaan untuk saling memahami adalah penting, maka perlu membangun kebiasaan untuk melakukan problem resolution, yaitu penyelesaian masalah dengan berkomunikasi,” tutup Dhani.
Dengan komunikasi yang terbuka dan kebiasaan saling mendengar, potensi konflik dalam keluarga dapat diredam dan hubungan antara orang tua dan anak akan menjadi lebih erat dan harmonis. (NAUFAL/RAFI)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS