Connect with us

RAGAM

Mengenal 5 Kelenteng Tertua di Indonesia, Salah Satunya Berusia 870 Tahun

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Indonesia kaya akan pesan budaya dan sejarah, termasuk dalam bentuk kelenteng yang merupakan tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa.

Berikut adalah lima kelenteng tertua di Indonesia yang menyimpan berbagai nilai historis dan arsitektural yang menarik untuk diketahui.

  1. 1- Kelenteng Hian Thian Siang Tee
  2. Kelenteng ini, yang dikenal juga sebagai Kelenteng Welahan, terletak di Jepara dan diperkirakan berdiri sejak tahun 1600 Masehi. Dengan usia sekitar 430 tahun, kelenteng ini menyimpan pusaka Tiongkok yang berharga dan dihuni oleh lima dewa. Didirikan oleh dua bersaudara, Tan Siang Hoe dan Tan Siang Djie, kelenteng ini masih digunakan untuk aktivitas keagamaan hingga saat ini.
  3. 2- Kelenteng Talang
  4. Terletak di Cirebon, Kelenteng Talang didirikan pada tahun 1450 Masehi, menjadikannya berusia 573 tahun. Kelenteng ini dibedakan dari kelenteng lain di daerah sekitarnya dengan arsitektur yang menghadap ke laut dan tanpa ornamen naga di atas atapnya.
  5. 3 – Kelenteng Hok Tek Ceng Sin
  6. Juga terletak di Jepara, kelenteng ini dibangun pada tahun 1466 dengan gaya khas arsitektur Tionghoa. Memiliki usia 557 tahun, bangunannya dihiasi dengan simbol-simbol penting, termasuk sepasang naga yang terkenal.
  7. 4- Kelenteng Kim Hin Kiong
  8. Kelenteng ini merupakan salah satu yang tertua di Jawa Timur dengan usia mencapai 870 tahun, didirikan pada 1 Agustus 1153 oleh pedagang Tionghoa di Gresik. Kelenteng ini terletak di kawasan pecinan dan memiliki altar bagi umat Buddha, serta menjadi simbol toleransi masyarakat di sekitarnya.

5 – Kelenteng Hong Tiek Hian
Berlokasi di Surabaya, kelenteng ini berdiri sejak tahun 1293, bertepatan dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit dan kini berusia 730 tahun. Arsitekturnya yang khas sering menjadi tujuan wisata bagi banyak orang, khususnya saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Kelenteng-kelenteng ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga lambang sejarah dan budaya yang mempersatukan berbagai lapisan masyarakat. Keberadaannya menunjukkan betapa beragamnya warisan budaya di Indonesia yang terus dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. (Enal Kaisar)

TRENDING

Exit mobile version