Connect with us

RAGAM

Terungkap! Inilah Alasan Kita Selalu Punya “Ruang Kosong” untuk Makanan Manis

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Makanan manis (ist)

AKTUALITAS.ID – Pernahkah Anda merasa kenyang setelah makan, tetapi tetap ingin menyantap hidangan penutup? Ternyata, ada alasan ilmiah di balik fenomena ini!

Dilansir dari Medical Daily, para ilmuwan dari Max Planck Institute for Metabolism Research baru saja menemukan bahwa otak manusia memang secara alami menginginkan gula—bahkan ketika perut sudah penuh!

Dalam penelitian terbaru pada tikus, mereka menemukan bahwa neuron POMC di otak berperan besar dalam menciptakan dorongan untuk makan makanan manis. Ketika tikus mengonsumsi gula, neuron ini melepaskan ß-endorfin—zat adiktif alami yang memberi rasa puas dan mendorong mereka untuk makan lebih banyak.

Menariknya, efek ini hanya terjadi pada gula, bukan makanan lain. Bahkan, otak mulai melepaskan zat ini begitu tikus mulai merasakan gula, tanpa perlu mengunyah atau menelannya terlebih dahulu. Saat jalur ini diblokir, keinginan tikus untuk makan gula tambahan pun hilang, tetapi hanya jika mereka sudah kenyang.

Temuan ini juga dikonfirmasi pada manusia melalui pemindaian otak. Para peneliti menemukan bahwa otak kita memiliki banyak reseptor opiat di dekat neuron yang mengatur rasa kenyang—yang membuat kita tetap ingin makan makanan manis setelah hidangan utama.

Menurut Henning Fenselau, pemimpin penelitian, mekanisme ini masuk akal secara evolusi. “Di alam liar, gula adalah sumber energi langka dan berharga. Otak kita secara alami dirancang untuk mengonsumsinya setiap kali tersedia,” ujarnya.

Temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan terapi baru untuk mengatasi obesitas. Saat ini, sudah ada obat yang memblokir reseptor opiat di otak, tetapi belum cukup efektif dalam menurunkan berat badan. Para ilmuwan percaya bahwa kombinasi terapi baru bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Jadi, lain kali Anda merasa “masih ada tempat” untuk makanan penutup, ingatlah bahwa ini bukan hanya soal selera—tetapi juga cara kerja otak Anda! (PURNOMO/RIHADIN)

TRENDING

Exit mobile version