Connect with us

RAGAM

Masjid Angke: Perpaduan Arsitektur Unik dan Benteng Perlawanan

Aktualitas.id -

Maket 3D Masjid Al-Anwar, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Masjid Al-Anwar, yang dulunya dikenal sebagai Masjid Angke, memiliki sejarah panjang yang tak terpisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Terletak di wilayah Jakarta Barat, masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Berdiri pada 26 Sya’ban 1174 H (2 April 1761 M), masjid ini memiliki kekayaan sejarah yang tak terungkapkan, dengan banyak tokoh penting yang terlibat dalam peranannya.

Masjid ini dikenal dengan arsitektur yang memadukan berbagai gaya, mulai dari Belanda, Banten kuno, hingga Cina. Ukuran masjid yang relatif kecil, yaitu 15×15 meter, tidak mengurangi nilai historisnya. Salah satu keunikan masjid ini adalah gapuranya yang masih mempertahankan bentuk asli berbentuk “gapura belah” yang mengingatkan pada bangunan kuno di Banten dan Cirebon, serta pelipit-pelipit hiasan pada tembok kelilingnya yang memperlihatkan keindahan dan keunikan budaya lokal.

Di halaman belakang masjid, terdapat makam-makam penting, salah satunya adalah makam Syekh Syarif Hamid al-Qadri, seorang tokoh yang dibuang oleh Belanda ke Batavia pada abad ke-19 setelah ia memberontak. Masjid ini menjadi tempat yang penting tidak hanya untuk aktivitas keagamaan, tetapi juga sebagai pusat perlawanan terhadap kolonialisme.

Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Masjid Al-Anwar Muara Angke menjadi tempat pertemuan para pemuda yang berjuang melawan Belanda. Di sini, para ulama dan pemuda melakukan pertemuan rahasia dan menyusun strategi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Melalui khotbah-khotbah yang disampaikan di masjid ini, para ulama memberikan semangat perjuangan dan provokasi untuk melawan penjajahan.

Meskipun berada di tengah gejolak, Masjid Al-Anwar berhasil selamat dari serangan Belanda berkat kegiatan-kegiatan yang terorganisir dengan rapih oleh para pemuda di sekitarnya. Sebagai hasilnya, masjid ini terus memainkan peranannya sebagai benteng iman dan perjuangan, menjadi saksi bisu bagi tekad umat Islam dalam menghadapi penindasan Belanda.

Kini, Masjid Al-Anwar Muara Angke tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga bagian dari warisan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebagai cagar budaya yang dilindungi undang-undang, masjid ini tetap menjaga kenangan tentang perlawanan dan semangat kemerdekaan yang tak lekang oleh waktu. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version