Connect with us

RAGAM

Cara Memotret Supermoon dengan Hasil yang Maksimal

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – Fenomena astronomi Supermoon akan menghiasi langit Indonesia pada Rabu, (5/11/2025). Momen langka ini menjadi kesempatan emas bagi para penggemar fotografi untuk mengabadikan Bulan dalam ukuran terbesarnya.

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supermoon 5 November 2025 terjadi ketika Bulan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi (Perige), yang bertepatan dengan fase Bulan Purnama.

Puncak fase Purnama akan terjadi pada pukul 20.19 WIB. Masyarakat di Indonesia dapat mulai menyaksikan fenomena ini setelah Bulan terbit pada sore hari menjelang malam.

Saat Supermoon, Bulan akan tampak jauh lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Namun, memotretnya bisa menjadi tantangan tersendiri. Mengutip dari situs Space, berikut adalah beberapa tips dan pengaturan kamera untuk mendapatkan hasil foto Supermoon yang maksimal.

Tips dan Peralatan Memotret Supermoon

1 – Kejar Momen ‘Moonrise’
Waktu terbaik memotret Supermoon adalah saat Bulan baru terbit atau mendekati cakrawala. Pada posisi ini, cahaya Bulan akan menyebar melalui atmosfer yang lebih padat, memberikan efek visual yang lebih besar dan dramatis.

2 – Pilih Lensa yang Tepat

Astrofotografi Lanskap: Gunakan lensa dengan panjang fokus antara 50mm hingga 100mm. Lensa ini ideal untuk menangkap detail Bulan bersanding dengan subjek di latar depan (misalnya, gedung atau pohon).

Bidikan Telefoto: Untuk menangkap detail permukaan Bulan secara close-up, gunakan lensa telefoto dengan panjang fokus antara 400mm hingga 600mm.

3 – Gunakan Telekonverter (Jika Ada)
Jika Anda ingin skala gambar yang lebih besar lagi, gunakan telekonverter 1,4x atau 2x. Perangkat ini akan mendorong panjang fokus Anda mendekati 1.000mm untuk menghasilkan detail yang lebih halus.

  1. 4 – Wajib Gunakan Tripod Kokoh
    Tripod yang kokoh dan statis sangat penting untuk menghindari guncangan (blur) saat memotret. Tripod juga membantu Anda melakukan koreksi komposisi secara presisi.
  2. 5 – Gunakan Remote Shutter
    Untuk meminimalisir gerakan kamera sekecil apa pun, gunakan remote shutter (kabel atau nirkabel). Ini membantu menghindari getaran yang mungkin timbul saat Anda menekan tombol shutter di kamera secara manual.

Pengaturan Kamera Terbaik

Untuk mendapatkan pencahayaan yang sempurna tanpa membuat Bulan menjadi overexposure (terlalu putih), coba gunakan pengaturan manual berikut:

1 – ISO: 100-200
Cahaya Bulan Purnama sangat terang. Jaga ISO Anda tetap rendah di angka 100 hingga 200 untuk mempertahankan detail gambar dan menghindari noise.

2 – Aperture (Bukaan): f/8 – f/4
Pertahankan aperture yang relatif lebar di antara f/8 hingga f/4. Pengaturan ini akan bergantung pada panjang fokus lensa yang Anda gunakan.

3 – Shutter Speed: 1-2 Detik
Untuk foto Supermoon, shutter speed Anda tidak boleh lebih dari satu atau dua detik. Gunakan histogram di kamera Anda untuk menentukan shutter speed terbaik agar pencahayaan pas.

Perencanaan adalah Kunci

Dalam astrofotografi, pengaturan waktu adalah segalanya. Disarankan untuk tiba di lokasi pemotretan lebih awal untuk persiapan. Gunakan waktu tersebut untuk menyiapkan peralatan, mencari komposisi terbaik, dan menyiapkan rencana cadangan jika cuaca tiba-tiba tidak mendukung.

Meskipun cuaca cerah adalah kondisi ideal, memotret Bulan di balik awan tipis terkadang dapat menghasilkan efek artistik yang tidak terduga. (Mun)

TRENDING

Exit mobile version