Connect with us

RILEKS

Sekarang Minyak Kami Kau Curangi, Besok Apa Lagi?

Aktualitas.id -

Ilustrasi

Lagi-lagi nurani rakyat “dioplos”oleh segelintir pejabat negara: Kali ini pelakunya adalah oknum pejabat Pertamina. Padahal rakyat sudah berbesar hati dan gagah berani membeli pertamax tanpa subsidi. Kenapa? Karena rakyat tak mau mengutil subsidi yang memang bukan haknya. Ini keren! Kami bangga jadi rakyat.

Tapi sayangnya untuk kesekian kalinya rakyat ditelikung oleh orang-orang yang dipilih negara untuk mengurus kebutuhan rakyat. Padahal bunyi undang-undang adalah pengelolaan hasil bumi untuk kemakmuran rakyat. Tapi ya sudahlah, mungkin mereka pikir pengelolaan minyak itu untuk menumpuk cuan lebih, mumpung punya kesempatan dan kekuasaan.

Semua juga sudah mahfum kalau saat ini sedang muncul berita yang ‘anget-anget tai ayam’ soal korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Patra Niaga.

Bahkan konon, Kejagung telah menetapkan tersangka dari kasus mega korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun tersebut. Salah satunya adalah Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan beberapa lagi yang lain.

Jadi berdasar keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite (RON 90) dengan harga Pertamax (RON 92). Setelah itu, BBM tersebut dioplos atau diblending agar memiliki kualitas setara dengan Pertamax.

“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka Riva melakukan pembelian (pembayaran) untuk RON 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli RON 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi RON 92”.

Terkait kasus ini, ada statement menggelitik yang dilontarkan eks Komut Pertamina yang tanggapannya tentang korupsi BBM ini menjadi yang ditunggu.

“Jokowi bubarkan Petral karena dianggap sarang mafia migas, tapi orang-orang Petral direkrut masuk di Pertamina Patra Niaga,” kata Ahok saat sesi wawancara dengan salah satu media.

Seperti diketahui, Riva Siahaan sang Dirut Patra Niaga sekarang adalah bekas orang Petral. Ahok mengatakan kalau dirinya sudah banyak melaporkan dugaan korupsi di Pertamina ke Menteri BUMN, termasuk belanja migas yang dilakukan Pertamina Patra Niaga karena dianggap tidak transparan.

“Kalau saya Dirut Pertamina, sudah saya pecat itu Riva. Sayangnya yang berhak memecat Dirut Pertamina Patra Niaga, ya Dirut Pertamina dan Menteri BUMN. Komisaris Utama tidak bisa berbuat banyak,” tegas Ahok.

Jadi menurutnya, kalau rezim dan mafia Petral masih terus bercokol di Pertamina, jangan-jangan itu memang dipelihara. Menteri BUMN gak mungkin gak tahu.

Ahok juga mendesak agar persidangan kasus ini dibuat terbuka untuk publik. “Biar jaksa-jaksa yang idealis di Kejagung tidak gampang ditelikung oleh syahwat kekuasaan,” pungkasnya.

Sementara respon Prabowo sangat tegas. Kasus korupsi di Pertamina yang menyeret Dirut PT Pertamina Patra Niaga ini akan ditangani serius.
“Lagi diurus itu semua. Kami akan bersihkan dan tegakkan hukum,” ujar Prabowo.

Yes …, akan diurus serius biar jalanan kembali terang-benderang oleh lampu-lampu mobil yang lalu lalang untuk menegaskan bahwa ‘Indonesia tidak gelap’. (Samsu)

TRENDING

Exit mobile version