Connect with us

Ragam

Batuk dan Pilek: Apakah Pertanda Gagal Ginjal Akut?

Published

on

Ilustrasi. Batuk dan pilek. (Foto: Shutterstock)

AKTUALITAS.ID – Ginjal merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia, bertugas menyaring dan membuang racun serta mengatur berbagai hormon, tekanan darah, dan keseimbangan asam-basa dalam darah. Setiap menitnya, 25% dari total darah dalam tubuh melewati ginjal, sehingga dalam waktu empat menit seluruh darah dalam tubuh manusia sudah tersaring satu kali.

Namun, apa yang terjadi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik? Ketika ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring, zat sisa dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit. Gagal ginjal akut, atau acute kidney injury, adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara tiba-tiba dalam beberapa jam dan biasanya bersifat reversibel.

Gejala Gagal Ginjal Akut

Gejala gagal ginjal akut bisa bervariasi tergantung pada seberapa parah penurunan fungsi ginjal. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:

– Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.

– Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan telapak kaki akibat retensi cairan.

– Merasa mengantuk atau sangat lelah.

– Sesak napas.

– Gatal.

– Nyeri sendi dan pembengkakan.

– Kehilangan selera makan.

– Muntah atau merasa ingin muntah.

– Nyeri dada atau tekanan.

– Kedutan otot.

– Kejang atau koma (dalam kasus yang parah).

– Sakit perut dan punggung.

– Demam.

– Ruam.

– Mimisan.

Hubungan Batuk dan Pilek dengan Gagal Ginjal Akut

Batuk dan pilek bukanlah gejala langsung dari gagal ginjal akut. Namun, komplikasi dari gagal ginjal akut bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk di paru-paru, yang dapat menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu, gagal ginjal akut juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi seperti pilek.

Faktor Risiko Gagal Ginjal Akut

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terkena gagal ginjal akut, antara lain:

1. Diabetes: Risiko lebih tinggi akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol.

2. Tekanan darah tinggi: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah pada ginjal.

3. Penyakit jantung: Kondisi jantung yang lemah dapat memengaruhi aliran darah ke ginjal.

4. Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal: Meningkatkan risiko genetik.

5. Penyakit lupus: Dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan ginjal.

6. Kelebihan berat badan: Obesitas meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit ginjal.

Makanan yang Membantu Memperbaiki Fungsi Ginjal

Menjaga pola makan seimbang yang kaya vitamin dan nutrisi serta rendah sodium sangat penting. Beberapa makanan yang dapat membantu memperbaiki fungsi ginjal meliputi:

– Buah-buahan seperti delima, stroberi, blueberry, apel, ceri, dan buah beri acai.

– Tahu, keju rendah fosfor, biji-bijian utuh, alpukat, sayuran berdaun hijau, tomat, brokoli.

– Ikan, yoghurt, telur, dan kerang.

Dengan memperhatikan gejala, faktor risiko, dan pola makan, diharapkan kita dapat menjaga kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya gagal ginjal akut. (KAISAR/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending