Berita
Jalani Sidang Perdana, Eni Saragih sebut Dakwaan KPK Belum Lengkap
Eni menilai ada peristiwa yang tidak detail dimasukkan dalam dakwaan
AKTUALITAS.ID – Terdakwa kasus dugaan suap PLTU Riau 1, Eni Maulani Saragih menyebut dakwaan yang disusun Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dirinya belum lengkap.
Pasalnya, ia menilai masih ada peristiwa yang tidak detail dimasukkan dalam dakwaan terkait proyek PLTU Riau-1.
“Saya tidak bilang dakwaan itu keliru, tapi belum detail dalam peristiwa-peristiwa yang disampaikan,” katanya usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
Lebih lanjut, ia berjanji akan melengkapi dakwaan KPK yang belum detail melalui keterangan-keterangannya pada persidangan selanjutnya.
Dia pun mengakui akan membeberkan secara lengkap peristiwa-peristiwa penerimaan suap maupun gratifikasi dalam kasus yang menyeretnya.
“Insya Allah nanti dalam persidangan saya akan menyampaikan secara detail peristiwa-peristiwa yang disampaikan tadi dalam dakwaan oleh JPU,” terangnya.
Selain itu, politikus Golkar ini mengatakan dirinya memang menerima gratifikasi dari sejumlah pengusaha migas. Kata Eni, para pengusaha yang memberikan uang kepadanya merupakan rekan sebelum menjadi anggota DPR RI.
”Kebetulan itu kawan-kawan saya semua. Karena sebelum jadi anggota DPR saya memang bergerak di situ. Bidang saya di situ. Itu memang kawan-kawan saya semua dan saya kenal baik cukup lama. Nanti akan saya sampaikan semua di sidang detailnya,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam dakwaan KPK, Eni didakwa menerima suap sebesar Rp 4.750.000.000 secara bertahap dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo.
- Multimedia18 jam lalu
FOTO: Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik
- Ragam17 jam lalu
Dewa 19 Rilis Single Terbaru “Tak Ada Yang Sebanding Denganmu”, Ahmad Dhani sebagai Vokalis Utama
- POLITIK22 jam lalu
Ganjar Pranowo: “Ojo Grusa-Grusu” dalam Menyikapi Wacana Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD
- EkBis12 jam lalu
Menko AHY Soroti Pentingnya Infrastruktur Berkelanjutan untuk Perekonomian Indonesia
- POLITIK7 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
- Jabodetabek18 jam lalu
Ikhlas Terima Kekalahan, RK Ucapkan Selamat dan Cium Tangan Pramono Anung
- POLITIK8 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
- POLITIK23 jam lalu
Data KPU: Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Mencapai 71 Persen