Sandiaga akan Hapus UN, Pengamat: Maka Tak Ada Matematika, IPA, dan IPS


Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat diskusi Rabu Biru di Media Center Prabowo-Sandi, di Jakarta, Rabu (9/1/2019). (Foto: Kiki Budi Hartawan/aktualitas.id)

AKTUALITAS.ID – Janji calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno terkait konsep penghapusan Ujian Nasional (UN) jika terpilih, dinilai kurang jelas. Pernyataan tersebut diungkap Sandiaga dalam debat cawapres semalam di Hotel Sultan, Jakarta.

“Apalagi Sandiaga mengatakan akan menggantinya dengan penelusuran minat dan bakat. Ini konsep yang kurang jelas,” kata Jerry Massie pengamat politik dari Indonesia Public Institute, seperti dikutip dari Antara, Senin, (18/3/2019).

Menurutnya, tidak mudah untuk mengganti UN yang sudah dilaksanakan sejak lama di Indonesia. Mengingat, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia setelah China dan India.

Sejarah UN, menurut Jerry, mulai dari Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) pada 1980-2001, ujian akhir nasional (UAN) pada 2002-2004, kemudian UN pada 2005 hingga saat ini.

“Apalagi jika UN dihapus dan diganti dengan penelusuran minat dan bakat, maka menjadi tidak jelas. Saya kurang kurang setuju dengan pernyataan itu,” katanya.

Jerry menambahkan, dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengatur secara jelas bahwa minat dan bakat sebaiknya menjadi pelajaran tambahan dalam kurikulum di sekolah. Menurut dia, mata pelajaran di sekolah ada yang berbasis ilmu murni dan ilmu terapan.

“Kalau UN dihapus, maka tidak perlu ada mata pelajaran matematika, IPA, dan IPS,” katanya.

Jerry menilai, pernyataan Sandiaga soal wacana menghapus UN tersebut, kurang masuk akal, karena berbeda antara mata pelajaran dengan keahlian dan bakat.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>