Tingkat Partisipasi Publik Jadi Perhatian Khusus Mendagri


Wartawan merekam hasil Lingkaran Survei Indonesia Denny JA bertema ‘Siapa Dirugikan Golput : Jokowi atau Prabowo?’ di Jakarta, Selasa (19/3/2019). Survei LSI menunjukan pasangan Jokowi-Maruf dirugikan jika golput banyak terjadi di segmen minoritas, milenial, wong cilik dan moderat muslim. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi dirugikan jika golput banyak terjadi di segmen terpelajar dan muslim. AKTUALITAS.ID/ Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan tingkat partisipasi masyarakat menjadi salah satu aspek yang memeroleh perhatian khusus dalam Pemilu serentak 2019. Dia mengatakan partisipasi masyarakat ini salah satu bagian terpenting dari sebuah proses Pemilu.

Berdasarkan data KPU, pada Pilpres 2014 tingkat partisipasi publik sebesar 69,58 persen. Tjahjo mengatakan target minimum partisipasi publik di Pemilu serentak 2019 sebesar 77,5 persen.

“Tingkat partisipasi politik masyarakat menjadi perhatian khusus pada Pemilu serentak tahun 2019,” kata Tjahjo dalam Rakor bidang Kewaspadaan dalam Rangka Pemantapan Pemilu di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Selain soal tingkat partisipasi publik, Tjahjo mengatakan pentingnya dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam menciptakan sinergitas kuat dan berkesinambungan dalam menyukseskan pemilu. “Suksesnya pemilu bukan hanya bersandar pada integritas penyelenggara pemilu dan peserta pemilu saja,” ujar Tjahjo.

Lebih jauh dia menyampaikan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2014 dan tiga fase pilkada tahun 2015, tahun 2017, dan tahun 2018 dari aspek kewaspadaan secara umum berjalan dengan baik. Aspek kewaspadaan itu, kata dia, dapat dijadikan pengalaman dalam menyikapi pileg dan pilpres serentak 2019, sehingga berjalan dalam kondisi aman dan terkendali.[Republika]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>