Bawa Buku Jokowi People Power, TKN Nilai Amien Cari Perhatian


Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humprey Djemat, saat menemui politisi senior, Amien Rais dikediamannya di Jakarta, Jumat (18/1/2019). Dihadapan Amien, Humprey mengkritisi sikap Jokowi yang cenderung diam dalam menyikapi persoalan yang terjadi di internal PPP. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin menilai bahwa Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais telah memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada Jumat pagi, 24 Mei 2019. Saat memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Amien membawa buku bertuliskan “Jokowi People Power” dan menunjukkan buku tersebut ke hadapan wartawan di Polda Metro Jaya.

Namun Amien tidak menjelaskan alasan mengajukan buku berwarna hitam dengan tulisan Jokowi berwarna merah dengan tulisan people power berwarna putih.

Menanggapi hal tersebut Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadziliy mengatakan bahwa tindakan Amien Rais sebagai upaya mencari perhatian publik.

“(Amien Rais) coba mencari perhatian di depan media dengan membawa buku berjudul “Jokowi People Power”,” kata Ace Hasan Syadziliy kepada wartawan, Jumat, 24 Mei 2019.

Ace menilai bahwa Amien Rais sendiri belum membaca buku tersebut. Dia mengatakan bahwa adanya perbedaan esensi yang signifikan antara buku dengan definisi Amien Rais.

“Nampaknya Amien Rais saya rasa belum membaca buku itu. Karena People power yang ada di buku itu jauh berbeda dengan ajakan dugaan makar people power Amien Rais,” ujar Ace Hasan.

Menurut Ace ‘Jokowi People Power’ tersebut bukan karya milik Amien Rais. Ace menuturkan bahwa penulis buku tersebut adalah Bimo Nugroho dan M Yamin Panca Setia.

“Pertama, buku people power itu bukan dibuat oleh Jokowi, seperti yang coba disimbolkan oleh Amien (Rais). Melainkan dibuat oleh Bimo Nugroho dan M Yamin Panca. Jadi Amien Rais mencoba menyesatkan publik dalam hal ini,”ujar Ace Hasan Syadziliy.

Politisi Partai Golkar tersebut menjelaskan perihal arti people power dalam buku tersebut berbeda dengan pengertian arti yang dipahami oleh Amien Rais.

Sebab dalam buku tersebut berati adanya rakyat dibalik kekuasaan yang diberikan kepada Jokowi.

“Tentu berbeda dengan people power yang digaungkan Amien Rais yang jelas melawan hukum. Amien mengajak rakyat tidak percaya terhadap institusi hukum dan negara dengan cara turun ke jalan. Yang kita semua tahu kemarin berakhir ricuh dan merugikan ‘people’ (warga DKI asli dan para pedagang dijarah),” ucap Ace Hasan Syadziliy.

Seperti diketahui sebelumnya, Amien Rais sudah dipanggil dua kalinya, sebelumnya Amien sempat mangkir lantaran ada agenda yang sudah terjadwalkan. Kini Mantan Ketua MPR RI tersebut kembali menjalani pemanggilan pada kasus dugaan makar Eggi Sudjana pada Jumat, 24 Mei 2019.

Disela pemeriksaannya ke ruangan penyidik Amien Rais sempat menunjukan sebuah buku itu bertuliskan ‘Jokowi people power’. Namun tak diketahui apa maksud mantan ketua MPR RI itu memperlihatkan buku ‘Jokowi people power’.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>