Berita
Disebut Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Polisi: Kita Gunakan yang Masih Standar
AKTUALITAS.ID – Dugaan penggunaan gas air mata kedaluwarsa oleh polisi saat membubarkan aksi di depan Gedung DPR/MPR RI yang berakhir ricuh kemarin dibantah. Polda Metro Jaya pun membantah hal tersebut. “Polisi gunakan gas air mata yang masih standar (bukan kedaluwarsa, Red),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019). Sebelumnya, […]
AKTUALITAS.ID – Dugaan penggunaan gas air mata kedaluwarsa oleh polisi saat membubarkan aksi di depan Gedung DPR/MPR RI yang berakhir ricuh kemarin dibantah. Polda Metro Jaya pun membantah hal tersebut.
“Polisi gunakan gas air mata yang masih standar (bukan kedaluwarsa, Red),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019).
Sebelumnya, Aliansi Maysarakat untuk Keadilan (AMUK) menemukan fakta terkait gas air mata (tear gas) yang digunakan polisi saat menghalau aksi mahasiswa pada Selasa (24/9/2019) kemarin. Gas air mata yang digunakan diduga mengandung zat kimia berbahaya karena sudah kedaluwarsa.
Aktivis AMUK, Irene Wardani, mengatakan ada dua selongsong gas air mata yang ditemukan di depan dan belakang Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, usai aksi demonstrasi. Temuan ini diterima dari para mahasiswa yang ikut berdemonstrasi pada Selasa.
“Dua selongsong itu diketahui sudah kadaluwarsa sejak tiga dan empat tahun lalu, yakni tepatnya expired pada 2015 dan 2016,” ujar Irene kepada wartawan di Kantor LBH, Jakarta, Rabu (25/9).
Berdasarkan pengecekan lebih lanjut, gas air mata yang ditembakkan mengandung dua zat kimia berbahaya, yakni sianida dan gosgena. Dua zat ini, kata dia, digunakan oleh tentara Jerman pada masa Perang Dunia I.
Karena sudah kedaluwarsa, ada perubahan reaksi zat kimia tersebut ketika ditembakkan kepada massa. Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demo mahasiswa di depan DPR pada Selasa (24/9) kemarin berakhir ricuh. Massa dan polisi terlibat bentrokan, sehingga polisi mengeluarkan tembakan gas air mata beberapa kali ke arah massa.
Massa juga merusak dan membakar sejumlah fasilitas umum. Bahkan massa sempat masuk ke jalan tol dalam kota hingga menutup akses pengendara.
Polisi mencatat, sebanyak 265 mahasiswa menjadi korban luka-luka. Sementara itu, 39 personel polisi juga mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. [republika/Juniar]
-
JABODETABEK07/12/2025 05:30 WIBAwas! Cuaca Ekstrem Mengancam Jakarta Minggu 7 Desember 2025
-
JABODETABEK07/12/2025 07:30 WIBPerpanjangan SIM di Jakarta Hari Ini: Cek Lokasi dan Biaya
-
FOTO07/12/2025 10:22 WIBFOTO: Indofood UI Ultra 2025 Ajak Pelari Peduli Daur Ulang Sampah
-
OASE07/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Qamar: Mukjizat Terbelahnya Bulan Rasulullah dan Khasiat Memudahkan Urusan
-
NASIONAL07/12/2025 07:00 WIBAria Bima: PPHN Wajib Dihidupkan Agar Visi Presiden Selaras dengan Konstitusi
-
NASIONAL06/12/2025 23:00 WIBPetugas yang Tangkap WNA Penyelundup Nikel di IWIP, Dapat Apresiasi dari Menhan
-
POLITIK07/12/2025 06:00 WIBBupati Aceh Selatan Dicopot dari Ketua DPC Gerindra karena Umrah saat Bencana
-
NUSANTARA07/12/2025 06:30 WIBBanjir Sumatra: Korban Meninggal Capai 914 Jiwa, 389 Warga Masih Hilang