Putri Hary Tanoe di Isukan Masuk Kabinet Jokowi-Ma’ruf


Angela Herliani Tanoesoedibjo, (Foto: Okezone)

AKTUALITAS.ID – Menjelang masa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, nama Angela Tanoesoedibjo semakin hangat diperbincangkan masuk dalam bursa kabinet.

“Angela tokoh yang masih muda, energetic, kreatif. Saya melihat rekam jejak beliau sangat bagus. Beliau adalah putri dari Hary Tanoesoedibjo,” kata Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Jumat (11/10).

Dia mengatakan dilihat dari rekam jejaknya Angela adalah pemimpin muda yang perlu dipertimbangkan untuk duduk di kabinet Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

“Lima tahun ke depan diperlukan menteri-menteri yang berusia muda, tetapi matang di dalam manajerial, matang di bidang leadership dan matang dalam kepribadian,” kata Emrus.

Menurutnya, tiga kematangan tersebut tidak ditentukan oleh faktor usia, yang muda pun bisa matang kepemimpinan, manajerial dan kepribadian.

Di sisi lain, Angela adalah kaum milenial yang familiar dengan teknologi, dengan industri 4.0 atau bahkan sudah meningkat 5.0, karena terbiasa menggunakannya.

“Kepemimpinan yang akan datang sangat diperlukan orang yang punya kemampuan menggunakan teknologi,” ungkap Emrus.

Sebab, lanjutnya, interaksi hubungan antar negara, interaksi ekspor-impor dan lain sebagainya sudah memanfaatkan teknologi.

Diketahui, Angela lahir di Ottawa, Kanada, 23 April 1987. Wanita berparas cantik ini merupakan anak sulung dari pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanaja Tanoesoedibjo.

Di usia yang masih terbilang muda, 32 tahun, wanita lulusan S2 dari University of New South Wales ini menorehkan segudang prestasi, baik dalam dunia bisnis maupun politik. Angela dinilai mumpuni sebagai calon menteri milenial yang tengah disiapkan oleh Jokowi.

Anak pertama dari lima bersaudara ini merupakan alumnus University of Technology Sydney, Australia tahun 2008 program Arts in Communications (Media Arts and Production). Lantas, Angela melanjutkan pendidikan magister di University of New South Wales, Australia bidang master keuangan.

Bernaung di bawah panji Partai Perindo, Angela dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen). Dia calon anggota legislatif (caleg) dari Dapil Jawa Timur I yang meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Meskipun menjadi wajah baru dalam pencalonan Pileg 2019, tapi Angela berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat dan meraup salah satu suara terbanyak, yaitu 30.707 suara.

Selain dunia politik, pengalaman kepemimpinan dan kematangannya di dunia usaha tidak perlu diragukan lagi.
Pada 2008, 2 tahun sebelum Angela lulus kuliah, dia menjadi salah satu pencetus dan menjadi Editor in Chief dari HighEnd Magazine dan HighEnd Teen Magazine.

Angela juga pernah menjabat sebagai Corporate Finance & Business Development Associate PT Media Nusantara Citra Tbk pada 2010-2013. Pada 2013-2014, Angela menjadi Co-Head Vice President MNC Channels.

Tak cukup sampai di situ, Angela menjabat Managing Director Global TV pada pertengahan 2014.

Strategi yang digunakannya adalah dengan remaking program Bedah Rumah, Uang Kaget dan mereposisi Global TV menjadi GTV yang merupakan televisi keluarga Indonesia.

Sejak 30 September 2016, Angela diangkat menjadi komisaris PT MNC Investama Tbk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan.

Pada Maret 2018, Angela diangkat menjadi Managing Director RCTI dan Managing Director GTV. Selain itu, Angela juga memegang tampuk kepemimpinan sebagai Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk, perusahaan media terbesar di Asia Tenggara.

Meskipun sang ayah adalah seorang pengusaha besar di Tanah Air, tapi Angela mampu membuktikan dirinya menjadi wanita yang mandiri secara finansial buah hasil kerja kerasnya.

Alhasil, di usia yang terbilang muda Angela sudah mapan secara finansial dan telah berkeluarga.

Saat ini, Angela sudah memiliki dua orang anak dari hasil pernikahannya dengan Michael Dharmajaya pada Desember 2012. Kedua buah hatinya bernama Theodore Maximilian Dharmajaya yang lahir pada 2013 dan Madeline Dharmajaya yang lahir pada 2015

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>