Berita
Gerindra: Masuk Koalisi, Jangan Sampai Kerjanya Merugikan
“Jangan sampai, jika berada di dalam (koalisi) menjadi masalah, korupsi, KKN, dan sebagainya.
AKTUALITAS.ID – Partai Gerindra saat ini menjadi perhatian, usai ketua umumnya, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Isu mencuat, Partai Gerindra dijatah kursi menteri, jika bergabung ke pemerintahan Jokowi.
Ketua DPP Partai Gerindra, Riza Patria tak ambil pusing posisi partainya saat ini. Ia menyebut, akan berada di luar atau dalam pemerintahan, yang terpenting yakni kontribusi membangun bangsa.
“Kemarin saat bertemu Pak Jokowi kan Pak Prabowo, sudah sampaikan. Kami siap membantu pemerintah jika diperlukan. Jika tidak, juga kami akan tetap membantu pemerintah dengan jadi partai penyeimbang,” kata Riza di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).
Menurut dia, apabila ada kader partainya masuk ke dalam Kabinet Koalisi Indonesia Kerja jilid II, ia menggaransi Partai Gerindra akan membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin lebih maksimal.
Kata Riza, jangan sampai jika masuk koalisi, namun kerjanya justru merugikan seperti melakukan korupsi.
Namun, jika tidak bergabung, Partai Gerindra tak akan menjadi partai yang terus menerus mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi-Maruf. Menurutnya, meski di luar pemerintahan, harus punya tawaran sikap dengan memberi solusi.
“Jangan sampai, jika berada di dalam (koalisi) menjadi masalah, korupsi, KKN, dan sebagainya. Dan, jika di luar (koalisi) jangan hanya bisa mengkritisi, menggonggong tanpa memberi solusi, enggak baik juga,” ujarnya.
Menurutnya, kompetisi saat Pilpres 2019 adalah hal yang wajar. Pascapilpres, bagi Partai Gerindra yang terpenting adalah membangun bangsa Indonesia. Maka itu, tanpa harus melihat dari dalam atau luar pemerintahan.
“Jadi, apa yang baik, yang baik memberikan segala dengan kekuatan yang kami miliki, sama-sama berlomba, berkompetisi memberikan terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara. itu yang jadi penting untuk Gerindra hari ini. Tidak mesti harus di dalam atau di luar (pemerintahan),” tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta Jumat kemarin, 11 Oktober 2019. Momen pertemuan itu berlangsung akrab dan tampak Prabowo dijamu.
Isu mencuat, pertemuan ini membahas jatah Partai Gerindra mendapat kursi menteri di kabinet. Padahal, Prabowo adalah rival Jokowi di Pilpres 2019.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 08:30 WIBBNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 867 Jiwa, Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi