Diduga Pendaki yang Hilang, Sesosok Mayat Ditemukan di Kawah Gunung Dempo


ilustrasi, (Foto: Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Sesosok mayat ditemukan tergeletak di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Dugaan sementara, mayat tersebut adalah salah satu dari dua pendaki asal Jambi yang hilang.

Penemuan mayat tersebut pertama kali oleh dua anggota tim Wanadri yang dibentuk secara mandiri untuk mencari keberadaan korban, Sabtu (2/11). Awalnya mereka melihat kantong plastik warna biru di bibir kawah berjarak 300 meter.

Penasaran, penemu menggunakan teropong agar bisa melihat lebih dekat benda tersebut. Ternyata, benda itu mayat manusia dengan posisi terlungkup. Kabar tersebut langsung diterima anggota tim Wanadri yang lain.

Salah seorang koordinator tim Wanadri, Akbar Zambrullah membenarkan penemuan mayat tersebut. Hanya saja, pihaknya belum memastikan mayat itu adalah salah satu dari dua pendaki yang dicari.

“Benar, kami menemukan sesosok mayat di bibir kawah Gunung Dempo, belum tahu identitasnya,” ungkap Akbar, Minggu (3/11).

Saat ini, pihaknya tengah mengatur strategi untuk melakukan evakuasi. Strategi harus benar-benar matang mengingat lokasi curam dan tinggi sehingga rentan membahayakan keselamatan tim.

“Setidaknya ada 40 anggota tim Wanadri yang dikerahkan. Untuk peralatan sudah siap, mudah-mudahan secepatnya bisa dievakuasi,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dua pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26), naik Gunung Dempo Pagaralam pada 13 Oktober 2019. Dua hari kemudian, keduanya putus kontak dan sejak saat itu tak lagi diketahui keberadaannya.

Sepekan kemudian, keluarga melapor kehilangan keduanya atau pada Selasa (22/10). Tiga hari dalam operasi pencarian, tim menemukan barang-barang milik kedua pendaki, seperti baju, celana, sandal, dan celana dalam. Lokasi penemuan berada di pelataran sebelum puncak Gunung Dempo.

Tim gabungan awalnya mempunyai tujuh hari melakukan pencarian dan ditambah tiga hari. Lantaran tak menemukan petunjuk tambahan dan medan yang berat serta cuaca tak menentu membuat operasi pencarian dihentikannya pada Kamis (31/10) sore. Kemudian, beberapa kelompok pencinta alam membentuk tim mandiri melanjutkan pencarian.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>