Buta akibat Peluru Karet Polisi Hong Kong, Jurnalis RI Tuntut Keadilan


Jurnalis Indonesia Veby Mega Indah yang menjadi korban tembakan proyektil oleh polisi Hong Kong saat meliput demonstrasi anti pemerintah hampir dua bulan lalu menuntut keadlian.

Veby bekerja sebagai editor rekanan untuk media Suara, sebuah surat kabar yang populer di kalangan pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Saat meliput demonstrasi, Veby melakukan siaran langsung dalam Bahasa Indonesia di garis depan.

Pada saat penembakan itu, Veby sedang melaporkan tentang demonstrasi di jalanan bersama wartawan lain dari sudut pandang jembatan. Dia yakin dia terkena peluru karet. Apa pun proyektilnya, benda itu telah menyebabkan Veby kehilangan penglihatan permanen di mata kanannya.

“Saya merasa tidak tahan lagi. Saya pikir ini akan menjadi akhir saya,” kata Veby, seperti dilansir Channel News Asia. Dia teringat ketika mendengar sesama jurnalis di belakangnya berteriak,

“Kami adalah jurnalis, berhentilah menembaki kami!”

Veby dan perwakilan hukumnya mengatakan bahwa mereka telah mengajukan laporan yang meminta kepada polisi untuk mengungkap siapa petugas yang terlibat dalam insiden tersebut sehingga mereka dapat melanjutkan kasus perdata. Namun sejauh ini, mereka belum menerima tanggapan.

Hingga kini Veby masih merasakan sakit dan menyesuaikan diri untuk hidup dengan satu mata, meskipun masih dihantui oleh pengalaman itu.

“Ketika saya berada di rumah sakit, saya terus bangun dan terbayangkan ketika proyektil itu menghantam mata saYa,” ujarnya sambil menahan air mata.

Kini Veby tak lagi bisa kembali bekerja dengan kondisi pulih.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>