Kolumnis Surat Kabar Apple Daily Ditangkap Polisi Hong Kong


Ilustrasi, Foto: Istimewa

Kepolisian Hong Kong, China, melanjutkan upaya penegakan hukum terhadap surat kabar prodemokrasi Apple Daily, kali ini giliran kolumnisnya yang ditangkap.

Sama seperti halnya penangkapan terhadap petinggi Apple Daily pada pekan lalu, kolumnis berusia 55 itu dibekuk kepolisian Hong Kong itu dituding melanggar hukum keamanan nasional.

Salah seorang sumber AFP di kepolisian Hong Kong mengatakan pria yang ditangkap itu adalah kolumnis dengan nama pena Li Ping.

Saat dikonfirmasi manajemen Apple Daily menyatakan Li Peng adalah salah satu penulis artikel yang utama di surat kabar tersebut. Selain itu, pria yang marga aslinya Yeung itu sejatinya adalah penulis utama tajuk utama editorial Apple Daily.

Berdasarkan catatan yang terekam, Li Ping telah menulis setidaknya 800 artikel dalam lima tahun terakhir. Tulisan terakhirnya yang dipublikasi Apple Daily adalah pada Selasa lalu yang menyinggung soal kebebasan akademis di China daratan.

Penangkapan Li Ping itu menambah luas upaya penegakan hukum kepolisian Hong Kong terhadap Apple Daily dengan dalih pelanggaran hukum yang baru tentang keamanan nasional.

Pekan lalu, sekitar 500 personel polisi dikerahkan menggerebek kantor surat kabar yang telah berumur sekitar 26 tahun tersebut. Dalam penggerebekan tersebut lima petingginya termasuk pemimpin redaksi Ryan Law dan CEO Cheung Kim-hung dibawa polisi. Selain itu sejumlah peralatan dan perlengkapan redaksi–termasuk ponsel milik para wartawan pun disita kepolisian.

Aset perusahaan senilai sekitar Rp33,3 miliar pun dibekukan hingga mempersulit media massa itu dalam membayar gaji serta operasionalnya.

Sebelumnya, pemilik Apple Daily, juga telah dijebloskan penjara oleh penegak hukum dengan tuduhan melanggar keamanan nasional karena memberikan bantuan finansial bagi gerakan massa prodemokrasi di Hong Kong pada 2019 silam.

Atas penegakan hukum yang dilakukan terhadap Apple Daily, Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam membantah pemerintah tengah berupaya melakukan pemberangusan media massa di sana. Ia menyanggah soal tudingan–termasuk dari negara-negara barat–soal pengekangan kebebasan pers yang mulai terjadi di Hong Kong.

“Jangan mencoba untuk meremehkan pentingnya melanggar hukum keamanan nasional… Jangan mencoba mempercantik tindakan yang membahayakan keamanan nasional ini,” kata Lam dalam konferensi pers regulernya di Hong Kong, Selasa (22/6).

“Dan jangan mencoba menuduh pihak berwenang Hong Kong menggunakan undang-undang keamanan nasional sebagai alat untuk menekan media atau untuk menahan kebebasan berekspresi,” tambahnya.
Ia pun meminta media hingga jurnalis tak melakukan hal yang ditindak karena membahayakan atau melanggar keamanan nasional.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>