Connect with us

Berita

15 Tahun Berkuasa, Gerindra dan PDIP Ancam Runtuhkan Kejayaan PKS di Depok

AKTUALITAS.ID – Keharmonisan Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya tak akan berlanjut di ajang Pilkada Depok. Partai berlambang garuda itu belakangan justru melirik PDI Perjuangan sebagai mitra politik. Hal itu dipertegas dengan adanya kesepakatan bersama atau MoU tertutup antara Gerindra dan PDIP yang dilakukan Sabtu malam, 25 Januari 2020. Nota kesepakatan itu dihadiri sejumlah […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Keharmonisan Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya tak akan berlanjut di ajang Pilkada Depok. Partai berlambang garuda itu belakangan justru melirik PDI Perjuangan sebagai mitra politik.

Hal itu dipertegas dengan adanya kesepakatan bersama atau MoU tertutup antara Gerindra dan PDIP yang dilakukan Sabtu malam, 25 Januari 2020. Nota kesepakatan itu dihadiri sejumlah pengurus lokal masing-masing partai.

Kedua kubu sepakat ingin meruntuhkan kejayaan PKS yang telah 15 tahun berkuasa di Kota Depok, Jawa Barat. Namun demikian, para petinggi partai tersebut masih menunggu arahan masing-masing Dewan Pengurus Pusat atau DPP.

“Meski masih menunggu DPP, kami menyatakan sikap untuk komitmen berkoalisi. Karena ada kesamaan ideologi kita (PDIP dan Gerindra) dan sepakat menyelesaikan masalah dan membangun Depok bersama-sama,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravani Hilman, Senin (27/1/2020).

Beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat tertutup itu adalah Gerindra mengusulkan wali kota. Sedangkan, PDIP menyodorkan wakil wali kota. Sebagai bentuk keseriusannya, PDIP sudah menyerahkan isi kesepakatan itu tingkat provinsi dan pusat.

“Oh tentu sudah sounding dan tidak ada penolakan dari DPP PDI-P. Bahwa Gerindra dan PDI-P Depok terbuka untuk merubah Kota Depok yang lebih baik dan itu butuh kerja barengan,” ujar Ikra.

Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Depok, Hamzah mengatakan, kesepakatan ini sudah dilamakan untuk mensukseskan langkah koalisi di Pilkada Depok. Hamzah bahkan mengaku, hal itu sesuai dengan instruksi DPP dan DPD Gerindra Jawa Barat. “Di seluruh Jawa Barat pun Gerindra dan PDIP berkoalisi,” tuturnya

Namun demikian, Hamzah menegaskan, pihaknya tetap akan membuka peluang pada sejumlah partai lainnya untuk bergabung. “Asalkan partai yang akan berkoalisi memiliki visi dan misi yang sama. Syukur-syukur parpol lain gabung ke kami.”

Adapun nama yang bakal diajukan sebagai bakal calon Wali Kota Depok dari kubu Gerindra adalah Pradi Supriatna, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok sekaligus Ketua DPC. Gerindra.

Kekuatan PKS

Pengurus PKS telah mengumumkan tiga nama kandidat bakal calon Wali Kota Depok periode 2021-2026. Ketiganya adalah kader internal yang saat ini duduk di bangku legislatif.

Sekretaris Umum DPD PKS Depok, Teuku Muhammad Yusufsyah Putra mengungkapkan, ketiga nama tersebut merupakan hasil seleksi dari proses penjaringan tahap satu yang diikuti kader internal partai pada 2019 lalu. Adapun kelima nama yang sempat bersaing itu yakni, Amri Yusra, Moh. Hafid Nasir, Suparyono, Imam Budi Hartono dan T. Farida Rachmayanti.

Kemudian, setelah melalui proses sosialisasi ke masyarakat diikuti dengan survei kedua, dari lima nama tadi akhirnya mengkerucut jadi tiga bakal calon wali kota. Mereka adalah Moh. Hafid Nasir, Imam Budi Hartono dan T. Farida Rachmayanti. Pengumuman itu dilakukan di Kantor DPD PKS Depok, pada Selasa 21 Januari 2020.

Putra mengatakan, setelah dirilis maka PKS Depok menugaskan ketiga bakal calon itu untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi ke masyarakat, partai politik, komunitas dan ormas.

“Mekanisme itu dilakukan dalam rangka untuk memperluas jaringan mereka yang kelak akan diukur kembali kelayakannya sebagai bakal calon wali kota dan kemudian kita rekomendasikan ke tingkat pusat (DPP),” katanya

Nasib Petahana

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD itu menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum berbicara tentang bakal calon pendamping (wakil wali kota). Sebab, masih fokus untuk melakukan seleksi ketiga nama tersebut. “Sampai nanti pada waktu yang ditentukan kami akan bicara tentang wakil wali kota. Mekanisme partai kami memang begitu,” tuturnya.

Terkait disinggung peluang petahana, Putra menegaskan, sampai saat ini pihaknya masih fokus pada kader internal partai.

“Proses yang kita lakukan sesuai mekanisme partai. Keputusan akhir nanti ada di DPP jadi kita fokus di internal, kalau yang lain diluar kapasitas kita. Yang penting saya, DPW dalam hal ini tiga orang itu yang terpilih.”

Sementara itu, Ketua DPD PKS Depok, Hafid Nazir mengatakan, ini adalah momentum ataupun tahapan dari sekian tahapan yang sudah dilakukan pihaknya menuju penetapan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota yang akan ditetapkan pada 8 Juli 2020.

“Sekali lagi kami tegaskan, yang direkomendaksikan DPW hanya kader internal yang nantinya akan disampaikan ke DPP. Kami belum berfikir bakal calon wakil wali kota, namun kami juga sudah melakukan komunikasi politik dengan partai lain untuk Depok lebih baik lagi,” ujarnya

Untuk diketahui, pada Pilkada Depok 2016 lalu, PKS sukses mengantarkan Mohammad Idris sebagai Wali Kota Depok bersanding dengan Pradi Supriatna dari Partai Gerindra.

Merunut hasil Pemilu 2019, partai-partai yang dapat mengajukan calon sendiri karena memiliki 10 kursi DPRD atau lebih di kota Depok adalah PKS (12 kursi), Gerindra (10 kursi), dan PDIP (10 kursi).

Trending

Exit mobile version