Jaminan Rasulullah bagi Wanita Hamil!


RASULULLAH shallallahu alaihi wa sallam juga memberi jaminan. Resiko apapun yang diderita wanita ketika hamil, terutama yang mengancam kematian, akan dinilai sebagai syahid. Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah menjenguknya ketika Ubadah sedang sakit. Di sela-sela itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?”

Ubadah menjawab: Ya Rasulullah, merekalah orang yang sabar yang selalu mengharap pahala dari musibahnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengarahkan, “Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Thaun, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” (HR. Ahmad dalam musnadnya 15998. Dan dinilai Shahih li Ghairih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Dalam hadis lain, dari Jabir bin Atik, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menjenguk Abdullah bin Tsabit, ketika itu beliau sedang pingsan karena sakit. Di tengah-tengah itu, ada orang yang menyinggung masalah mati syahid. Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Siapa yang kalian anggap sebagai mati syahid?”

Merekapun menjawab, Orang yang mati di jalan Allah. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan pengarahan, “Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah, Orang yang mati karena thaun, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan al-Albani).

Karena itulah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam perintahkan agar anak selalu memperhatikan ibunya. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, beliau bercerita,

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan berkata, Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi shalallaahu alaihi wasallam menjawab, Ibumu! Dan orang tersebut kembali bertanya, Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu alaihi wasallam menjawab, Ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi, Nabi shalallahu alaihi wasallam menjawab, Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari 5971 dan Muslim 2548)

Bukankah ini semua membanggakan bagi para wanita yang hamil. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>