Bila Gagal Cegah Virus Corona, Kim Jong-un Ancam Para Pejabat Tinggi Partai


Kim Kyong-hui (dua kanan) menonton di teater bersama Kim Jong-un dan Ri Sol-ju, Sabtu 25 Januari 2020. (Foto: Rodong Sinmun/KCNA)

Presiden Korea Utara Kim Jong-un mengancam para pejabat tinggi partai akan mendapat konsekuensi serius apabila virus corona masuk ke negara tersebut.

Kim mengeluarkan peringatan itu pada pertemuan Partai Buruh baru-baru ini. Menurutnya mencegah virus corona adalah hal penting untuk melindungi warga negara, sehingga memerlukan kedisiplinan tinggi.

“Jika penyakit menular itu masuk ke Korea Utara dan tidak terkendali, akan ada konsekuensi serius,” kata Kim melalui Kantor berita resmi Korea (KCNA) dan dikutip melalui AFP, Sabtu (29/2/2020).

Korea Utara dikenal sebagai negara yang fasilitas kesehatannya buruk. Pemerintah pun telah menutup sejumlah wilayah perbatasan untuk mencegah virus corona memasuki Korut.

Saat ini, Korut hingga belum melaporkan ada warganya terjangkit virus Corona. Namun, Kim baru saja memecat dua pejabat senior karena terindikasi korupsi dalam proyek pencegahan virus corona.

Wakil Ketua Partai Ri Man Gon dan Pak Thae Dok diduga terlibat dalam korupsi yang berkaitan dengan langkah-langkah pencegahan virus epidemik tersebut. Kim pun menekankan kepada bawahannya untuk menutup peluang penyebaran penyakit tersebut.

“Menutup semua saluran dan ruang di mana penyakit menular tersebut dapat tersebar,” ujar dia.

Melansir dari CNN, seorang sumber menyatakan bahwa pemerintah Jerman sudah menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional mereka di Pyongyang. Hal sama dilakukan Kantor Kerja Sama Prancis dan Kerja Sama Pembangunan Swiss.

Sumber CNN mengatakan sejumlah perwakilan diplomatik sejumlah negara juga mengurangi kegiatan mereka di Pyongyang. Bahkan beberapa diplomat akan diterbangkan kembali ke negara asalnya.

Pemerintah Korea Utara telah memberlakukan isolasi terhadap seluruh diplomat dan warga asing yang berada di sana. Langkah itu ditempuh untuk melindungi warga Korut dari virus corona.

Sementara itu, Komisi Sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengizinkan lembaga nonpemerintah, Dokter Lintas Batas (MSF), untuk mengirim peralatan diagnosa yang diperlukan ke Korut untuk mengenali virus corona.

Keputusan itu diambil pada Kamis kemarin. MSF dilaporkan akan mengirim kaca mata, termometer, stetoskop serta alat khusus diagnosa ke Korut.

“Komisi segera memberikan izin untuk ekspor sejumlah peralatan tersebut. Masalah utamanya adalah Korut saat ini menutup perbatasan. Kami mengizinkan pengiriman peralatan ini supaya mereka bisa melindungi masyarakat setempat,” kata Ketua Komisi Sanksi sekaligus Duta Besar Jerman untuk PBB, Christoph Heusgen.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>