Connect with us

Berita

Mantan Aktivis 98 Siap Maju Pilwalkot Tangsel

AKTUALITAS.ID – Spanduknya mulai bertebaran di jalan-jalan ruas kota dan pelosok kampung Tangerang Selatan. Targetnya mengenalkan diri melalui pesan yang dipajang dan berharap digandeng partai untuk jadi calon di pilwalkot. Dialah Azmi Abu Bakar, ketua pengurus DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Banten yang bertekad maju sebagai calon Wali kota Tangsel, dalam Pilkada Tangsel 2020 […]

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Spanduknya mulai bertebaran di jalan-jalan ruas kota dan pelosok kampung Tangerang Selatan. Targetnya mengenalkan diri melalui pesan yang dipajang dan berharap digandeng partai untuk jadi calon di pilwalkot.

Dialah Azmi Abu Bakar, ketua pengurus DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Banten yang bertekad maju sebagai calon Wali kota Tangsel, dalam Pilkada Tangsel 2020 ini

“Pasang spanduk, banner, billboard. Untuk sosialisasi ke masyarakat dan mengenalkan diri,” ungkap Azmi Abu Bakar yang juga pendiri Museum pustaka peranakan Tionghoa di BSD, Serpong, Sabtu (7/3/2020).

Selain terus berusaha mengenalkan diri dengan pemasangan spanduk, pengusaha real estate ini juga kerap turun langsung ke masyarakat dengan memanfaatkan momentum terkini di masyarakat.

“Tahap sosialisasi ini untuk mengetahui siapa yang cocok. Kadang juga kita melakukan fogging. Dibanding cuma pasang spanduk duitnya lebih baik ke sana,” katanya.

Diakuinya, pengenalan melalui media luar ruang dengan tampilan wajah dan jargon-jargon yang disampaikan, juga banyak dilakukan sejumlah pendukung, baik dari rekanan bisnis dan patner politiknya.

“Sudah ada 7 titik billboard. Kalau banner itu ribuan, karena yang memasang siapa saja. Ada pendukung-pendukung kecil,” terang sarjana Teknik Sipil lulusan Institut Teknologi Indonesia ini.

Pria kelahiran Jakarta, berdarah Aceh, yang menggaungkan keberagaman dan fokus pada persoalan kebangsaan ini, juga terus intens melakukan komunikasi dengan sejumlah calon lain, yang namanya lebih dulu diketahui warga Tangsel.

“Tentu harus gandeng, PSI kan hanya empat kursi dan komunikasi ke calon lain, ada beberapa. Ini kan kontestasi demokrasi, yang penting kenal saja dulu. Saya juga kerap diundang ke sekolah-sekolah dan kampus, karena fokus saya kebangsaan untuk mempererat keberagaman,” kata mantan Aktivis 1998 ini.

Menurut dia, Tangsel adalah kota yang maju, terhitung sejak 30 tahun lalu dia tinggal dan besar, Tangsel sudah banyak berubah.

Namun, perubahan itu tak lantas membuat seluruh warga masyarakat Tangsel bisa merasakan.

“Saya melihat masih ada jarak, ada ketimpangan ekonomi, infrastruktur terjadi di Tangsel. Saya mengusung tagline setara. Kalau setara, maka semua merasakan persamaan meski ada dalam perbedaan,” ucap pendiri komunitas Betawi Tangsel ini.

TRENDING

Exit mobile version