Sekjen PDIP Minta Gubernur Jatim Kesampingkan Ego Sektoral


Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers tentang Rakernas I PDI Perjuangan di Jakarta, Sabtu (21/12/2019). PDI Perjuangan akan menggelar Rakernas I sekaligus peringatan HUT ke-47 pada 10-12 Januari 2020 di Jakarta dengan mengangkat tema "Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional".AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyayangkan pengalihan dua mobil lab PCR yang ditunggu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tes swab 200 warga. Mobil tersebut tak datang, malah dialihkan ke wilayah Tulungagung dan Lamongan.

DPP PDIP menilai Kota Surabaya membutuhkan bantuan sebab menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Ditambah, Surabaya merupakan kota berpenduduk terbanyak di Jawa Timur.

“Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/5/2020).

PDIP berharap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mengesampingkan ego sektoral.

“PDI Perjuangan berharap agar Gubernur dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak dan mampu melihat skala prioritas atas setiap kebijakannya dengan memperhatikan kepentingan rakyat, tanpa perlu menghadirkan rivalitas politik yang tidak perlu, dan harus menghindari ego kepemimpinan,” ujarnya.

Selain itu, PDIP telah menginstruksikan kepala daerah yang berasal dari PDIP untuk mengedepankan kepentingan rakyat tanpa membedakan pilihan politik, hingga tak ada diskriminasi atas SARA.

“PDI Perjuangan akan terus mengambil langkah inisiatif, dengan gerakan gotong royong, dimana struktur Partai, kepala daerah dan wakil kepala daerah, dan Pimpinan DPRD yang dari PDI Perjuangan wajib membantu rakyat melalui kebijakan relokasi anggaran, bantuan jamu dan obat-obatan, alat pelindung diri, disinfektans, dan juga mendorong gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan,” jelasnya.

Hasto menegaskan, dalam situasi tidak mudah, perlu mengedepankan musyawarah, gotong royong, kemanusiaan dan keberpihakan untuk rakyat.

“Dalam situasi yang tidak mudah seperti ini, musyawarah, gotong royong, kemanusiaan, serta keberpihakan bagi rakyat harus dikedepankan,” pungkasnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyesalkan dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur.

“Temen-temen lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo). Jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Wali Kota Risma sambil menunjukkan obrolannya di WhatsApp dengan Doni di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>