AS Beri Keleluasaan Israel Lanjutkan Rencana Aneksasi Tepi Barat


Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo | REUTERS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, menyatakan memberi keleluasaan kepada Israel untuk melanjutkan rencana aneksasi sebagian kawasan Tepi Barat.

“Keputusan soal perluasan kedaulatan Israel adalah keputusan Israel. Kami sudah berdialog dengan sejumlah negara di kawasan tersebut tentang bagaimana kita mengatur proses tersebut sesuai dengan rencana yang kami tetapkan,” kata Pompeo, di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, seperti dilansir AFP, Jumat (26/6/2020).

Pompeo menyampaikan pandangannya setelah perwakilan Liga Arab dan PBB menyampaikan argumen soal rencana pencaplokan sebagian kawasan Tepi Barat, dalam sesi sidang Dewan Keamanan PBB.

Negara-negara Arab, terutama Yordania, menyatakan keberatan dan memperingatkan bahwa rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mencaplok sebagian Tepi Barat pada pekan depan akan mematikan harapan perdamaian dengan Palestina.

Akan tetapi, Pompeo mengklaim Netanyahu dan sejumlah negara kawasan teluk mendukung rencana peta perdamaian Timur Tengah yang dipaparkan Presiden AS, Donald Trump, pada Januari lalu. Trump merestui rencana aneksasi Israel dan mengizinkan berdirinya negara Palestina dengan syarat membatasi kekuatan militer.

“Saya menyesalkan hanya Otoritas Palestina yang menolak berpartisipasi dalam rencana itu. Saya berharap masih ada harapan dalam pekan ini atau mendatang, dan kita bisa mulai membuat kemajuan terkait proses tersebut,” ujar Pompeo soal rencana Trump itu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyatakan sampai saat ini rencana aneksasi itu dipastikan bakal tetap berjalan. Namun, dia mempunyai perbedaan pandangan dengan Netanyahu.

Berbeda dengan Netanyahu yang ingin mencaplok 30 persen wilayah Tepi Barat, Gantz hanya ingin Israel mengambil alih sebagian kecil blok permukiman di dekat Yerusalem.

Gantz menjanjikan proses aneksasi tidak bakal merusak proses perundingan damai dengan Palestina.

“Kami akan mengeksekusi rencana yang paling bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana damai yang digagas AS,” kata Gantz.

“Kami tidak akan memaksa warga Palestina masuk ke wilayah kami, kami tidak akan mencederai hak asasi manusia atau hak-hak untuk melintas. Kami akan berkoordinasi dengan negara-negara lain di kawasan, dan kami akan tetap menjalin hubungan dengan mereka. Kami tidak akan membahayakan perundingan damai,” ujar Gantz.

Selain itu, Gantz pada 18 Juni lalu pernah mengatakan dia tidak mendukung rencana aneksasi Tepi Barat yang menjadi rumah bagi banyak penduduk Palestina.

Di sisi lain, Gantz menyatakan Israel tidak akan mundur dari rencana aneksasi meski proses perundingan damai tidak memperlihatkan kemajuan. Dia malah mengkritik pihak Palestina yang menolak berunding, dan mengklaim dia bersedia berdialog dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

“Kami tidak akan terus-terusan menunggu pihak Palestina. Jika mereka tetap tidak sepakat dengan semuanya, maka kami terpaksa jalan terus tanpa mereka. Apa yang kami lakukan akan menuai konsekuensi. Begitu juga jika kami tidak melakukan apa-apa juga akan mendapat konsekuensi,” ujar Gantz.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>