Berita
Gagal Tangani Wabah Corona, Ribuan Warga Israel Demo Desak PM Netanyahu Mundur
Ribuan warga Israel menggelar protes mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur karena dianggap gagal menangani pandemi virus corona (Covid-19). Demonstrasi berlangsung di depan kediaman Netanyahu. Sebagian besar pengunjuk rasa mengenakan masker yang dianjurkan protokol kesehatan selama pandemi meski tidak saling menjaga jarak. Demonstrasi ini berlangsung ketika Israel tengah menghadapi ancaman gelombang kedua penularan virus corona. […]
Ribuan warga Israel menggelar protes mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur karena dianggap gagal menangani pandemi virus corona (Covid-19).
Demonstrasi berlangsung di depan kediaman Netanyahu.
Sebagian besar pengunjuk rasa mengenakan masker yang dianjurkan protokol kesehatan selama pandemi meski tidak saling menjaga jarak.
Demonstrasi ini berlangsung ketika Israel tengah menghadapi ancaman gelombang kedua penularan virus corona. Kementerian Kesehatan Israel menemukan 1.400 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir.
Sejauh ini, Israel tercatat memiliki lebih dari 41.200 kasus virus corona dengan 368 kematian.
Selain virus corona, para pedemo juga merasa frustasi dengan kepemimpinan Netanyahu terutama terkait kebijakan ekonominya dan juga kasus korupsi yang selama ini menjerat namanya.
Sejak pandemi corona berlangsung, tingkat pengangguran Israel terus meningkat dari 3,4 persen pada Februari menjadi 27 persen pada April dan Mei menjadi 23,5 persen.
Banyak pedemo membawa slogan “Korupsi Netanyahu membuat kami muak” dan “Netanyahu harus mundur”.
“Virus yang paling mematikan bukanlah Covid-19 tetapi korupsi,” ucap seorang pengunjuk rasa Laurent Cige kepada AFP pada Selasa (14/7).
Netanyahu kembali terpilih sebagai PM Israel setelah menang tipis dari rivalnya yang kini menjadi menteri pertahanan, Benny Gantz, dalam pemilihan umum Maret lalu.
Dia menang meski tengah dijerat tuduhan korupsi. Ia bahkan telah didakwa menerima suap dan melakukan penipuan dalam tiga kasus korupsi berbeda pada Januari lalu.
Netanyahu dijadwalkan menghadiri persidangan lanjutan di pengadilan distrik Yerusalem pada 19 Juli mendatang.
Undang-Undang Israel memang mengizinkan seorang PM untuk tetap menjabat meski dirinya terjerat kasus hukum. Seorang PM baru diminta mengundurkan diri jika terbukti melakukan tindak pidana setelah banding yang diajukan ditolak.
Proses ini bisa memakan waktu hingga beberapa tahun ke depan.
-
Ragam15 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
-
Ragam17 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
-
POLITIK6 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
-
Jabodetabek9 jam lalu
Tragis! Ayah di Bekasi Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ditangkap Polisi
-
POLITIK8 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta
-
POLITIK21 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
-
OtoTek14 jam lalu
Industri Otomotif China Catatkan Pertumbuhan Pesat pada November 2024
-
POLITIK22 jam lalu
Idrus Marham: Partai Golkar Terbuka untuk Siapapun, Termasuk Jokowi