Berita
Abu Bakar Sosok Lembut Tapi Pernah Tampar Yahudi, Mengapa?
Abu Bakar RA dikenal sebagai sosok yang lembut, namun di balik kelembutannya tersebut tersimpak ketegasan dan keberanian. Suatu ketika, Sayidina Abu Bakar RA mengajak salah satu suku Yahudi untuk masuk Islam. Namun, yang diajaknya menjawab ketus, ”Demi Allah, hai Abu Bakar, sebenarnya bukan kami yang butuh pada Allah. Tetapi, justru Allah yang membutuhkan kami. Bukan […]
Abu Bakar RA dikenal sebagai sosok yang lembut, namun di balik kelembutannya tersebut tersimpak ketegasan dan keberanian.
Suatu ketika, Sayidina Abu Bakar RA mengajak salah satu suku Yahudi untuk masuk Islam. Namun, yang diajaknya menjawab ketus, ”Demi Allah, hai Abu Bakar, sebenarnya bukan kami yang butuh pada Allah. Tetapi, justru Allah yang membutuhkan kami. Bukan kami yang merayu-rayu Allah, tapi justru Allah yang merayu-rayu kami. Kami tidak butuh kepada-Nya, tetapi Dia yang butuh kepada kami. Kalau benar Tuhan kalian kaya, pasti Dia tak akan meminta kami meminjamkan uang kami kepada-Nya, seperti yang dikatakan Muhammad sahabatmu.” Dengan ucapan itu, si Yahudi menyindir-nyindir firman Allah:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
”Siapakah yang mau meminjami Allah dengan cara baik, maka Allah akan menggandakannya berlipat-lipat.” (QS Al-Baqarah [2]: 245).
Mendengar ucapan tersebut, Abu Bakar yang terkenal lembut menjadi sangat marah. Sambil menampar si Yahudi, Abu Bakar berkata, ”Demi Allah, kalau tidak karena adanya perjanjian di antara kita, niscaya sudah aku penggal batang lehermu.”
Kemudian, Abu Bakar mengadukan ucapan si Yahudi kepada Nabi. Lalu, turunlah ayat:
لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
”Allah telah mendengar perkataan mereka yang berucap, ‘Sesungguhnya Allah fakir, sedangkan kami kaya.’ Akan Kami catat semua perkataan mereka dan tindakan mereka yang membunuh para Nabi tanpa hak serta Kami akan katakan kepada mereka, ‘Rasakan siksaan azab pembakaran!” (QS Ali Imran [3]: 181).
Sejarah Islam mencatat, telah berulang kali orang Yahudi menghasut suku-suku mereka yang telah masuk Islam untuk membangkitkan kembali dendam kesumat jahiliyah dahulu. Ada yang berpura-pura masuk Islam, setelah itu mengada-adakan hal yang tidak ada dalam Islam.
Segolongan lain mencoba memojokkan Islam dengan memperdebatkan, menyebarluaskan prasangka, dan menyerang Islam dengan pertanyaan-pertanyaan, ”Apa itu Allah? Apa itu roh? Jika Allah menciptakan mahluknya, siapakah yang menciptakan Allah?’
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS