Tanggulangi Banjir Jakarta di 2020, Dinas SDA Tambah 19 Mobile Pompa


AKTUALITAS.ID – Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan akan ada penambahan mobile pompa sebanyak 19 unit untuk penanggulangan banjir 2020. Saat ini, pengadaan masih dalam tahap lelang.

“Mungkin untuk penambahan baru di tahun ini baru pompa mobile saja yang kita akan kerjakan sekarang dalam proses lelang ada sekitar 19 unit,” kata Juaini, Kamis (24/9/2020).

Dia menjelaskan alasannya menambah 19 unit mobile pompa karena kebanyakan pompa-pompa yang dimiliki Dinas SDA berusia di atas 10 tahun. Kendati demikian, ia memastikan pompa tersebut tetap dilakukan perawatan.

“Memang ada beberapa yang sedang kita lakukan pemeliharaan rutin karena memang banyak pompa-pompa kita yang umurnya itu di atas 10 tahun jadi emang perlu dirawat.”

Selain itu, Juaini menuturkan pengadaan di tahun 2021 adalah folder pompa atau rumah pompa. Pengadaan rumah pompa akan menggunakan anggaran pinjaman yang diajukan Pemprov DKI kepada Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero.

“Untuk yang penambahan rumah pompa baru folder-folder baru mungkin di awal tahun 2021 baru kita bisa kerjakan itu menggunakan anggaran pinjaman yang PT SMI itu,” tuturnya.

Untuk pemanfaatan pinjaman yang diajukan Pemprov DKI, Dinas SDA mengusulkan anggaran untuk pengendalian banjir senilai Rp 5 triliun. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nasruddin Djoko mengatakan nilai tersebut diperuntukan untuk kegiatan dua tahun, 2020-2021.

Nasruddin merinci untuk kegiatan tahun 2020, anggaran pengendalian banjir yang diusulkan Dinas SDA sebesar Rp 1,7 triliun. Kemudian di tahun berikutnya, Rp 3,6 triliun.

Nilai tersebut, ditegaskan Nasruddin masih bersifat usulan, belum ada keputusan dan realisasi pencairan.

“Kalau program pengendalian banjir itu sebesar kurang lebih Rp 1,7 triliun di tahun 2020, lalu Rp 3,6 triliun pada tahun 2021. Sekitar segitu, sekali lagi ini usulan dan kita belum dikucurkan juga,” kata Nasruddin, Rabu (5/8).

Usulan anggaran tersebut diajukan setelah Pemprov DKI mendapat pinjaman dari pemerintah pusat dengan total pinjaman Rp 12,5 triliun untuk periode 2020 dan 2021. Pinjaman akan dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi dan sektor yang menopang ekonomi dan kesehatan.

Dari anggaran tersebut, Nasruddin mengakui alokasi terbesar diperuntukan kegiatan pengendalian banjir.

“Paling besar prioritasnya memang di pengendalian banjir, itu yang pertama,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas SDA, Dudi Gardesi mengatakan pihaknya mengajukan Rp 5 triliun untuk pengendalian banjir yang meliputi pemeliharaan drainase, pengadaan pompa-pompa mobile sebagai back up jika terjadi luapan debet air saat musim hujan nanti.

“Totalnya 5 koma (Rp 5, triliun) lah. Tapi itu dibagi beberapa sub kegiatan, ada pembebasan lahan, ada pembangunan, ada pemeliharaan, ada vertical drainase,” ujar Dudi kepada merdeka.com, Selasa (3/8).

Hanya saja, Dudi mengaku tidak mengetahui detil nilai tiap kegiatan yang akan dikerjakan. Lebih lanjut, ia menuturkan pihaknya telah melakukan sejumlah pengerjaan upaya penanggulangan banjir seperti pengadaan pompa.

“Ya kita inisiasi mulai dari sekarang juga, dari proses lelangnya, proses perencanaannya, segala macam. Kita inginnya dipercepat di 2020 ini udah ada eksekusi,” ucapnya.

Usulan dana tersebut diajukan setelah Pemprov DKI mendapat suntikan dana berupa pinjaman dari Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero. Pemprov mengusulkan pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun.

Pinjaman akan diperuntukan untuk pemulihan ekonomi, penanggulangan banjir, air minum, penanganan sampah, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Dudi mengatakan di tengah keuangan DKI yang terkontraksi cukup dalam, program Dinas SDA untuk penanggulangan banjir akan sulit direalisasikan tanpa adanya suntikan dana.

“Pada dasarnya, kondisi kita memang tanpa ada suntikan ini kita tidak bisa bergerak lah,” kata Dudi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>