Usai Gadis 19 Tahun Diperkosa dan Dibunuh, Seruan Keadilan Menggema di Aljazair


Mayatnya ditemukan di sebuah pom bensin terpencil sekitar 80 kilometer sebelah timur Ibu Kota Algiers awal bulan ini.

Dia dipukuli, diperkosa, dan dibakar hidup-hidup. Gadis malang itu bernama Chaima.

Pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis 19 tahun memicu kemarahan di Aljazair. Massa menuntut hukuman mati bagi diberlakukan lagi bagi pemerkosa.

Tersangka pelaku yang dilaporkan sudah mengaku, didakwa atas kasus “pemerkosaan dan pembunuhan berencana serta penyergapa dan penyiksaan.”

Dikutip dari laman the Straits Times, Kamis (8/10), ibu Chaima mengatakan pelaku mengenali keluarganya dan mereka pernah mengadukan kasus pemerkosaan terhadap Chaima pada 2016 tapi kasusnya tidak diproses.

Peristiwa ini menimbulkan kemarahan di media ssosial Aljazair dan para pengguna Internet mengecam kejahatan ini dan mereka menuntut keadilan dengan menyerukan hukuman mati yang sudah dimoratorium sejak 1993.

Sebuah pesan beredar luas di media sosial,

“Aku Chaima, aku diperkosa pada 2016 dan aku berani mengadu di tengah masyarakat yang konservatif. Aku masih Chaima dan ini 2020 dan aku diperkosa lagi oleh pelaku yang sama yang menikam lalu membakarku. #AkuChaima.”

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>