Hadapi Kekuatan China, Jepang-Vietnam Bangun Kerja Sama Pertahanan


Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga melambai setelah debat yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat Liberal (LDP), Biro Pemuda dan Biro Perempuan di markas LDP di Tokyo, Jepang 9 September 2020. [Philip Fong / Pool via REUTERS]

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Vietnam sejak pertama kali menjabat posisi itu. Kedua negara membuat persetujuan kerja sama pertahanan dan keamanan dalam menghadapi kekuatan China yang meluas di wilayah Indo-Pasifik.

Dalam pembicaraan di Hanoi pada hari Senin (19/10), Suga dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menetapkan kesepakatan dasar yang memungkinkan Jepang untuk mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke Vietnam.

Jepang memang tengah mengejar perjanjian semacam itu dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan hubungan dengan Asia Tenggara dan mempertahankan industri pertahanannya sendiri.

Suga mengatakan perjalanan empat harinya ke Vietnam dan kemudian Indonesia adalah kunci untuk mengejar visi “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.

Utamanya dalam kerja sama ekonomi dan keamanan multilateral untuk melawan kekuatan China yang tumbuh dan melindungi jalur laut di wilayah sengketa di Laut China Selatan.

“Vietnam sangat penting untuk mencapai visi kami tentang ‘Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka,’ dan mitra kami yang berharga,” kata Suga dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Phuc, dilansir dari Associated Press.

“Jepang, sebagai negara Indo-Pasifik, akan terus berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” ucapnya.
Lihat juga: AS-India-Australia-Jepang Akan Ketemu Bahas Cara Hadapi China

Suga berkata Vietnam yang berada di pusat Indo-Pasifik, adalah tujuan paling cocok untuk perjalanan pertamanya ke luar negeri sebagai pemimpin Jepang.

Untuk diketahui, Jepang sudah memiliki kesepakatan transfer alutsista dengan Amerika Serikat, Inggris dan Malaysia. Vietnam akan menjadi mitra ke-12 negara matahari terbit itu.

Rincian soal senjata apa saja yang akan dikirimkan Jepang ke Vietnam tidak diungkapkan Suga, tapi ia menyebut perjanjian itu sebagai “langkah besar” untuk kerja sama pertahanan bilateral. Ia berharap perkembangan lebih lanjut dari perjanjian itu.

Selain bidang pertahanan, kedua negara setuju untuk meringankan larangan masuk dan membuka kembali penerbangan sehingga memungkinkan kunjungan bisnis jangka pendek.

Di sisi lain, Suga berjanji untuk memberikan dukungan bagi para pekerja Vietnam di Jepang yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi.

Jepang adalah salah satu mitra teratas Vietnam dengan perdagangan dua arah sebesar 28,6 miliar dolar AS sepanjang tahun ini.

Jepang juga merupakan pemberi bantuan luar negeri terbesar Vietnam. Pada 2019, Jepang memberikan bantuan senilai 23 miliar dolar AS.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>