Berita
Gunung Merapi Siaga, Ratusan Warga Klaten Mengungsi
AKTUALITAS.ID – 240 Warga di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengungsi setelah status Gunung Merapi dinaikkan dari waspada menjadi siaga sejak sepekan lalu. Warga yang mengungsi tersebut berasal dari Desa Tegalmulyo dan warga Balerante, Kecamatan Kemalang. Kedua desa diketahui hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak gunung berapi teraktif di Indonesia itu. Dari jumlah tersebut, […]

AKTUALITAS.ID – 240 Warga di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengungsi setelah status Gunung Merapi dinaikkan dari waspada menjadi siaga sejak sepekan lalu. Warga yang mengungsi tersebut berasal dari Desa Tegalmulyo dan warga Balerante, Kecamatan Kemalang.
Kedua desa diketahui hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak gunung berapi teraktif di Indonesia itu. Dari jumlah tersebut, 114 orang merupakan warga Desa Tegalmulyo dan 126 lainnya warga Desa Balerante. Mereka termasuk dalam kategori rentan, yakni disabilitas, lansia, anak-anak dan ibu hamil.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sip Anwar mengatakan sebenarnya ada 3 desa yang masuk kategori rawan. Selain, Balerante dan Tegalmulyo, satu desa lainnya adalah Desa Sidorejo. Pihaknya telah menyiapkan selter pengungsian yang sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Sebetulnya ada 3 desa yang menurut kajian terancam. Yaitu Desa Sidorejo, Tegalmulyo, dan Balerante. Namun saat ini baru ada sebanyak 114 warga Tegalmulyo dan 126 warga Balerante yang mengungsi,” ujar Sip Anwar, Kamis (12/11).
Sip menerangkan, hingga saat ini, warga Desa Sidorejo belum ada yang mengungsi. Warga di desa tersebut, dikatakannya, lebih mengoptimalkan kewaspadaan dengan melakukan ronda 24 jam secara bergantian untuk memantau Merapi.
“Mereka ronda 24 jam. Jadi kalau nanti ada tanda-tanda yang membahayakan, akan cepat diinstruksikan agar masyarakat segera mengungsi,” terangnya.
Terkait lokasi pengungsian atau evakuasi sementara, ia menjelaskan, semua lokasi berjarak aman atau lebih dari 7 kilometer. Seperti lokasi pengungsian Balerante berjarak 9 km dan Sidorejo sekitar 11 km dari puncak. Sedangkan Desa Tegalmulyo ada di depan Balai Desa Tegalmulyo, jaraknya juga lebih dari 7 km.
“Untuk penentuan lokasi evakuasi sementara, sudah sesuai analisa terakhir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang memprediksikan jika terjadi erupsi maka akan mengarah ke Sungai Woro yang berjarak 5 km dari puncak,” katanya.
Kendati demikian jika pada analisa ulang jarak aman lebih dari itu, maka pengungsi akan turun lagi ke tempat evakuasi akhir di shelter kabupaten. Untuk pengungsi Desa Balerante akan dipindahkan ke Shelter Kebondalem, kemudian Sidorejo di Shelter Kebonagung, dan desa Tegalmulyo akan turun ke Shelter Demakijo.
“Sampai saat ini kondisi para pengungsi dalam keadaan baik dan sehat. Penyaluran logistik juga berjalan lancar,” pungkas Sip.
-
EKBIS25/04/2025 09:15 WIB
Sempat Sentuh Titik Terendah, Emas Antam Kini Berjaya Lagi
-
EKBIS25/04/2025 09:45 WIB
Investor Sumringah! IHSG Melesat Hampir 1 Persen di Awal Perdagangan
-
EKBIS25/04/2025 09:30 WIB
Bulog Jatim Catat Rekor Penyerapan Gabah Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja
-
JABODETABEK24/04/2025 19:30 WIB
Polda Metro Jaya Klarifikasi Dugaan Penembakan di Grogol
-
JABODETABEK25/04/2025 07:30 WIB
Jangan Sampai Telat! Ini 5 Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini
-
RAGAM24/04/2025 19:00 WIB
Film”Waktu Maghrib 2″ Hadir dengan Teror Lebih Mencekam