Connect with us

Berita

BNPB Pastikan Kesiapan Pemda Dalam Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Mera

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Merapi. Gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini dinaikkan statusnya menjadi level III atau Siaga pada 5 November 2020 lalu. Untuk itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Merapi. Gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini dinaikkan statusnya menjadi level III atau Siaga pada 5 November 2020 lalu.

Untuk itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan meninjau tempat pengungsian di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/11/2020). Ia menyempatkan untuk melihat kondisi tempat pengungsian warga yang terletak di Kantor Desa Balerante serta tempat evakuasi hewan ternak warga yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi pengungsian.

Sehari sebelumnya (13/11) dalam pertemuan koordinasi antara BNPB bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), BPBD DI Yogyakarta dan BPBD Jawa Tengah. Lilik menegaskan, BPPTKG adalah sumber informasi utama dan tunggal terkait kondisi Gunung Merapi, termasuk seluruh rekomendasi yang diberikan.

Menyikapi masih di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan diterapkan dengan sangat ketat dalam setiap aktivitas selama berada di tempat pengungsian, baik warga maupun relawan dan tamu pejabat yang berkunjung ke lokasi pengungsian. Mereka wajib mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.

“Tujuan kami adalah memastikan semuanya berjalan dengan baik sehingga tujuan kita zero victim, apabila terjadi erupsi pada waktu mendatang,” kata Lilik.

Selama berada di lokasi pengungsian, Lilik menitipkan pesan kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan meminta masyarakat untuk mematuhi rekomendasi terkait jarak aman dari puncak Gunung Merapi, yakni radius 5 kilometer dari puncak Merapi dikosongkan dari aktivitas masyarakat.

“Sesuai rekomendasi BPPTKG, sementara jangan beraktivitas di radius 5 kilometer. Kita imbau untuk sementara untuk tidak beraktivitas dulu untuk keselamatan masyarakat,” ujarnya.

Kunjungan berikutnya melihat lokasi evakuasi hewan ternak yang berada tidak jauh di belakang kantor Desa Balerante. Evakuasi ternak warga menjadi salah satu prioritas dalam kesiapsiagaan bencana selain evakuasi kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil, balita dan kaum difabel.

Upaya evakuasi ternak di wilayah Balerante dilakukan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten dan dibantu oleh relawan OPRB Balerante. Tahap awal evakuasi ternak dilakukan di Desa Balerante. Tahap berikutnya yang akan dievakuasi adalah ternak warga Desa Sidorejo dan Tegalmulyo. Dua desa tersebut termasuk wilayah yang rawan bencana karena paling dekat dengan Merapi di radius 5 km.

Trending

Exit mobile version