Berita
Jika Trump Tolak Transisi, Biden: Lebih Banyak Warga Meninggal
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan lebih banyak warga meninggal karena virus corona jika pemerintahan Presiden Donald Trump terus menghambat proses transisi, terutama dalam hal rencana distribusi vaksin. “Lebih banyak orang mungkin mati jika kita tidak berkoordinasi,” kata Biden di Wilmington, Delaware, Senin (6/11) waktu lokal. Hal itu diungkapkan Biden ketika ditanya mengenai dampak […]
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan lebih banyak warga meninggal karena virus corona jika pemerintahan Presiden Donald Trump terus menghambat proses transisi, terutama dalam hal rencana distribusi vaksin.
“Lebih banyak orang mungkin mati jika kita tidak berkoordinasi,” kata Biden di Wilmington, Delaware, Senin (6/11) waktu lokal.
Hal itu diungkapkan Biden ketika ditanya mengenai dampak dari upaya Trump menolak transisi.
“Bagaimana kita bisa memvaksinasi lebih dari 300 juta orang Amerika,” ujarnya bertanya. “Apa rencananya? Ini butuh upaya yang sangat besar, sangat besar untuk menyelesaikannya.”
Menurut dia, kalau musti menunggu sampai 20 Januari untuk memulai perencanaan itu maka akan terlambat. Karena itu, kata dia, penting dilakukan secepatnya dan ada koordinasi.
“Sekarang atau secepat mungkin kita bisa menyelesaikannya, kata dia seperti dikutip dari CNN.
Biden juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan sejumlah anggota parlemen Republik, dan mengatakan bahwa mereka bersimpati dengan posisi sulit yang diberikan Trump.
“Saya berharap Presiden akan lebih tercerahkan sebelum kita mencapai 20 Januari,” kata Biden.
Sebelumnya penasihat Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan perusahaan pembuat vaksin virus corona dalam beberapa hari mendatang.
Rencana pertemuan dengan perusahaan vaksin dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di AS.
Baru-baru ini, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNtech menunjukkan 90 persen efektif dalam uji klinis baru.
Kemudian vaksin virus corona Moderna diklaim 94,5 persen efektif melawan Covid-19. Hasil yang baru saja dirilis kemarin itu menjadikannya sebagai vaksin corona kedua buatan Amerika Serikat yang memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
Trump diketahui menolak mengakui kekalahan dan memberikan transisi damai, sehingga membuat akses pemerintahan Biden kesulitan melawan pandemi.
Masalah utamanya terletak pada “mekanisme pembuatan dan distribusi” untuk mengeluarkan vaksin dan menekankan kebutuhan mendesak bagi tim transisi guna dapat bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) “secepat mungkin”.
Sementara itu, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci mengatakan kepada CNN State of the Union bahwa akan lebih baik jika pemerintahan Trump dan Biden dapat mulai bekerja sama dalam menanggapi virus corona.
Dia menyebut periode transisi sebagai masa yang “penting”. Fauci membandingkan proses tersebut dengan pelari yang mengoper tongkat estafet dalam kompetisi.
“Anda tidak ingin berhenti dan kemudian memberikannya kepada seseorang. Anda hanya ingin melanjutkannya,” ujar dia.
Hingga kini AS memiliki 11.526.423 kasus virus corona dan 252.620 kematian.
-
Ragam21 jam lalu
“Keajaiban Air Mata Wanita”, Film Inspiratif tentang Perjuangan Seorang Ibu, Tayang Januari 2025
-
Nasional19 jam lalu
KPK Geledah Bank Indonesia Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR
-
Olahraga24 jam lalu
Shin Tae-yong Kritik Jadwal ASEAN Cup 2024: “Kelelahan Pemain Mengkhawatirkan”
-
POLITIK15 jam lalu
Dipecat PDIP, Gibran Fokus Bantu Presiden Prabowo
-
Olahraga20 jam lalu
Jakarta LavAni Resmi Gaet Taylor Sander, Tambah Kekuatan untuk Proliga 2025
-
Nasional13 jam lalu
Komisi I DPR Cermati Usulan UU Batas Usia Akses Media Sosial
-
EkBis14 jam lalu
Sambut Nataru, 396 Mal Gelar Diskon Belanja Hingga 70 Persen
-
POLITIK18 jam lalu
DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Ketua KPU RI dan Anggota KPU RI