Biden Tunjuk Perempuan Keturunan Palestina jadi Staf Gedung Putih


kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden, (AFP / GETTY IMAGES / OLIVIER DOULIERY)

Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, menunjuk seorang perempuan keturunan Palestina, Reema Dodinher, sebagai staf Gedung Putih.

Hal ini membuat Reema menjadi keturunan Palestina pertama yang menduduki jabatan itu.

Dilansir Middle East Monitor, Rabu (25/11), Biden mendapuk Reema sebagai Wakil Direktur Urusan Hukum Gedung Putih. Selama ini dia bekerja menjadi staf di Kongres AS di Capitol Hill.

Keluarga Reema berasal dari Dura, dekat kota Hebron, Tepi Barat, yang diduduki Israel. Orang tuanya adalah warga Yordania dan Palestina yang memutuskan pindah ke AS.

“Penduduk Amerika sangat ingin melihat pemerintahan segera bekerja, dan penunjukan hari ini membantu mewujudkan agenda kami yakni memastikan seluruh warga AS mendapat kesempatan yang sama,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Dalam pemerintahan ini, kami membuka pintu selebar-lebarnya terhadap Kongres dan tim kami untuk memastikan seluruh pandangan terwakili di Gedung Putih,” lanjut Biden.

Reema adalah lulusan University of California di Berkeley dan University of Illinois di Urbana-Champaign. Dia lalu menjadi kepala staf Senator asal Illinois, Dick Durbin.

“Reema mulanya magang dari sekolah hukum di kantor saya 14 tahun lalu, dan kini berkembang menjadi salah satu staf terkemuka di Capitol Hill. Dia cerdas, bisa dipercaya dan menghormati seluruh anggota dan staf dari kedua kubu,” kata Durbin.

Biden juga membeberkan sejumlah kandidat pengisi kabinetnya. Dia memilih Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri.

Selain itu, Biden menunjuk Linda Thomas-Greenfield sebagai Duta Besar AS untuk PBB.

Mantan menteri luar negeri di era kepemimpinan Presiden Barack Obama, John Kerry, dipilih Biden sebagai Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim.

Biden mendapuk Alejandro Mayorkas yang merupakan imigran kelahiran Kuba untuk mengepalai Kementerian Keamanan Dalam Negeri.

Avril Haines dinominasikan menjadi Direktur Intelijen Nasional, yang menjadikannya wanita pertama yang memegang jabatan itu, sedangkan Jake Sullivan ditunjuk sebagai Penasihat Keamanan Nasional.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>