Connect with us

Berita

Soal 6 Anggota FPI Tewas, Polda Klaim Punya Bukti Rekaman CCTV di Lokasi Bentrok

AKTUALITAS.ID – Kontroversi peristiwa bentrok yang berujung penembakan hingga menewaskan enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 oleh anggota Polri masih bergulir. Kasus ini semakin disorot publik setelah muncul dua versi yang saling berbeda antara Polda Metro Jaya dan FPI sendiri. Kamera Closed Circuit Television alias CCTV di sekitar […]

Published

pada

POLDA, YUSRI,

AKTUALITAS.ID – Kontroversi peristiwa bentrok yang berujung penembakan hingga menewaskan enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 oleh anggota Polri masih bergulir. Kasus ini semakin disorot publik setelah muncul dua versi yang saling berbeda antara Polda Metro Jaya dan FPI sendiri.

Kamera Closed Circuit Television alias CCTV di sekitar lokasi pun kebetulan sedang tidak berfungsi. Salah satu bukti utama yang mestinya bisa menjernihkan duduk perkara.

Namun demikian, Polda Metro Jaya mengklaim memiliki bukti CCTV yang terkait dengan peristiwa baku tembak di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Sejauh ini, semua barang bukti yang terkait peristiwa masih dikumpulkan.

“CCTV ada beberapa tapi masih dikumpulkan. Ada (bukti CCTV), ini kan lagi kita bongkar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

Pihaknya menegaskan kembali kalau penyerangan terhadap anggota Polda Metro Jaya itu bukan rekayasa. Yusri menegaskan Polda Metro Jaya sudah menyampaikan sesuai fakta ke publik. Apalagi adanya bukti rekaman percakapan atau voice note antara sesama simpatisan Habib Rizieq saat kejadian.

Dalam rekaman mereka disebut merencanakan akan menghalau mobil yang di tumpangi oleh enam orang anggota Polda Metro Jaya itu.

“Dari voice note yang beredar itu kan mereka tau ada Polisi yang mengikuti mereka dan direncanakan untuk segera memepet kalau perlu tabrak dan sikat (mobil petugas). Itu faktanya,” kata dia.

Sebelumnya, pihak Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), menjelaskan bahwa ada gangguan jaringan yang terjadi sejak Minggu 6 Desember 2020, sehingga CCTV di Km 49+000 Karawang Barat sampai dengan Km 72+000 Cikampek menjadi offline.

“Ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak hari Minggu (06/12) pukul 04.40 WIB” kata Direktur Utama PT JMTO, Raddy R. Lukman, dalam keterangannya, Selasa 8 Desember 2020.

CCTV di jaringan tersebut tidak berfungsi dan tak dapat merekam kejadian di titik tersebut.

Tim inspeksi langsung melakukan penyisiran untuk mencari lokasi penyebab masalah tersebut. Karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas. Apalagi lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.

“Perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin 7 Desember 2020 sekitar pukul 16.00 WIB,” ujar Raddy.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengkriti tidak berfungsinya CCTV di lokasi penembakan 6 Anggota FPI oleh Polisi. Fadli menduga CCTV di lokasi tersebut telah ‘diamankan’ terlebih dahulu untuk mengaburkan fakta peristiwa tersebut.

“CCTV biasanya tentu yg pertama “diamankan”. Siapa yg “amankan” CCTV itu?” kata Fadli dalam akun twitternya, Selasa 8 Desember 2020

Fadli mengatakan sejak terjadinya peristiwa tersebut beredar dua cerita versi FPI maupun Polri. Maka rekaman CCTV itu mestinya mampu menguak fakta sebenarnya peristiwa tersebut.

Trending

Exit mobile version