Faisal Basri Ingatkan Tak Hanya Andalkan Vaksin Covid-19 untuk Pulihkan Sektor Pariwisata


Ekonom Senior Faisal Basri

AKTUALITAS.ID – Ekonom senior, Faisal Basri mengingatkan pemerintah untuk tidak hanya mengandalkan vaksin dalam membangkitkan industri pariwisata Tanah Air. Pemerintah harus terus mendorong agar masyarakat disiplin menerapkan protokol Kesehatan secara ketat.

Menurut Faisal, efektivitas vaksin Covid-19 seperti Sinovac juga belum bisa dipastikan. Saat ini, vaksin tersebut masih harus menjalani pengujian tahap 3 yang belum selesai di Indonesia. Bahkan Menteri Kesehatan yang baru yakni Budi Gunadi mengatakan vaksinasi covid-19 butuh 3,5 tahun, tentu saja kata Faisal sektor pariwisata tidak bisa menunggu selama itu.

“Oleh karena itu walaupun kita berharap banyak, tapi jangan hanya mengandalkan pada vaksin. Yuk kita kendalikan seperti negara-negara lain seperti Iran bisa mengendalikan,” kata Faisal Basri dalam diskusi KAHMI ‘Vaksin & kebangkitan Pariwisata Indonesia,’ Minggu (3/1/2021).

Apalagi selama pandemi covid-19 sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak. Selain itu, sektor transportasi seperti penerbangan minus 15 persen, akomodasi minus 10,71 persen. Bahkan sampai bulan Oktober 2020 jumlah turis asing Indonesia merosot hingga 72,4 persen.

“Bisa dilihat international visitor ini yang masih datang lumayan banyak adalah yang masih berbatasan darat seperti Malaysia, dan Timor Leste. Kalau negara-negara lain relatif sedikit utamanya sejak pandemi,” ujarnya.

Pandemi Covid-19 berdampak cukup parah ke sektor pariwisata. Secara global, terjadi penurunan kedatangan turis mancanegara di berbagai negara sebanyak 700 juta orang. Akibatnya sektor pariwisata secara global mengalami kerugian sebesar USD 730 miliar.

“Kira-kira ada 700 juta orang berkurangnya kedatangan turis (mancanegara) di berbagai dunia dan menyebabkan kerugian USD 730 miliar,” kata Ekonom Senior Indef, Faisal Basri dalam Economic Outlook KAHMI Preneur 2021 secara virtual, Jakarta, Minggu (3/1).

Semua negara pun menggelontorkan dana untuk menangani krisis yang terjadi. Bahkan beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat pun tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Tak terkecuali di Indonesia. Sampai bulan Oktober 2020, terjadi kemerosotan kedatangan turis sebanyak 72,4 persen. “Jadi ini memang penurunan yang dalam sekali,” kata dia.

Turis yang datang ke Indonesia didominasi mereka yang hanya berbatasan darat secara langsung. Seperti Malaysia dan Timor Leste. Bahkan kunjungan turis ke Bali hanya sekitar 100 orang.

“Ini relatif sedikit. Jadi yang datang ke Bali itu tidak lebih dari 100 orang,” kata Faisal.

Padahal biasanya persentase kedatangan turis ke Indonesia lebih besar dari orang Indonesia yang melakukan perjalanan wisata di luar negeri. “Turis yang masih melakukan perjalanan di Indonesia 7,4 persen dan orang Indonesia yang keluar hanya 5,4 persen,” ungkap dia.

Angka ini dinilai lebih kecil dari yang dicapai beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja. Masih menyebarnya virus corona di 34 provinsi inilah yang membuat turis asing belum berani datang ke Indonesia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>