Berita
BMKG: Angin Kencang Penyebab Air Laut Tinggi Banjiri Mantos di Manado
AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap angin kencang jadi penyebab banjir rob yang membawa air laut naik tinggi di kawasan bisnis di Kota Manado Mantos dan kawasan Megamas, Minggu (17/1/2021). Menurut Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, kondisi angin memang mencapai puncaknya pada hari ini berkisar antara 15-30 […]
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap angin kencang jadi penyebab banjir rob yang membawa air laut naik tinggi di kawasan bisnis di Kota Manado Mantos dan kawasan Megamas, Minggu (17/1/2021).
Menurut Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, kondisi angin memang mencapai puncaknya pada hari ini berkisar antara 15-30 knot atau sekitar 30-60 kilometer per jam.
“Berdasarkan data normal gelombang untuk bulan Desember, Januari dan Februari, rerata tinggi gelombang signifikan berkisar antara 1,25 – 2,50 meter,” kata Ben, seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, ombak besar menghantam pesisir pantai Manado, sejak sore sampai malam. Banjir menyebabkan air laut masuk dan membanjiri kawasan bisnis Megamas dan Manado Town Square (Mantos).
Angin kencang diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan. Namun, intensitas angin tidak sekuat hari ini. Kekuatan angin rata-rata berkisar 10-20 knot.
“Tinggi gelombangnya berangsur-angsur turun mulai esok hari,” ujarnya.
Selain akibat angin kencang, naiknya air laut ke daratan di kawasan bisnis Manado Town Square dan Kawasan Megamas juga akibat topografi kawasan tersebut yang tergolong rendah.
“Di kawasan itu juga ada reklamasi, topografi rendah dan tidak ada mangrove atau bakau. Hal seperti ini (banjir rob) akan terjadi di kawasan ini apabila terjadi angin kencang dengan tinggi gelombang signifikan,” ujarnya.
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai tanggal 17-19 Januari 2021.
Berdasarkan narasi dari BMKG, terdapat tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Arafuru, sirkulasi udara teridentifikasi di Samudera Hindia Utara Aceh.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan 6-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot.
Lihat juga: Setumpuk Strategi Pemerintah Terbangkan Ekonomi pada 2021
Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Natuna, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, laut Jawa, perairan utara dan selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.
Selanjutnya, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung. laut Halmahera, samudera pasifik utara Halmahera, kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Diperkirakan tinggi gelombang di perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro antara 2,5-4,0 meter.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
											 
											 
											 
											 
											