Tangani Sampah Banjir, Pemprov DKI Siagakan 5.000 Petugas


Petugas menggunakan kendaraan alat berat saat mengangkut sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu atau "Intermediate Treatment Facility" (ITF) Sunter, Jakarta, Kamis (21/2/2019). AKTUALITAS,ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 5.000 petugas selama 24 jam untuk menangani sampah pasca banjir yang terjadi sejak Sabtu (20/2) pagi.

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, 5.000 personel dari UPK Badan Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup itu bersiaga di lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman.

“Selain satgas ini, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin. Personel dan armada organik ini siap juga dimobilisasi melakukan penanganan pasca banjir,” ucap Yogi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/2/2021).

Ia menambahkan, selain petugas, pihaknya juga menyiapkan sejumlah sarana untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.

Sarana tersebut di antaranya 44 mobil pickup angkut sampah, 50 truk sampah, 5 ekskavator jenis spider, 6 ekskavator long arm, 20 ekskavator jenis biasa, serta satu ekskavator liebher yang didampingi oleh 23 petugas mobilisasi dan 12 petugas mekanis.

“Jika perlukan armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terdampak. Target kita penanganan cepat sesuai arahan Gubernur,” ujarnya.

Sementara itu, hingga siang tadi, pihak DLH sudah mengangkut 272 meter kubik sampah. Sampah-sampah tersebut diambil dari Pintu Air Manggarai dan Jembatan Kampung Melayu.

“Volume sampah di Pintu Air Manggarai sebanyak 72 meter kubik hingga pukul 12.30 [WIB],” ujar Yogi.

Menurut dia, untuk mengangkat sampah tersebut, pihaknya mengerahkan 20 petugas dan tiga alat berat. Kemudian, 15 armada juga dikerahkan untuk mengambil sampah.

Yogi menjelaskan, pihaknya juga telah mengangkat 200 meter kubik sampah dari Jembatan Kampung Melayu. 20 petugas memgambil sampah dengan bantuan dua unit alat berat dan lima armada pengangkut sampah.

BPBD Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mencatat, 193 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat banjir pada Sabtu (20/2) hingga pukul 06.00 WIB, usai hujan merata sejak tengah malam tadi.

Sebanyak 29 RW, terdiri dari 44 RT, terendam di Jakarta Selatan dengan ketinggian 40-150 sentimeter dan terdapat pengungsi sebanyak tujuh kepala keluarga dengan total 19 jiwa.

Sementara di Jakarta Timur, Sabdo menyebut ada 50 RW, terdiri dari 143 RT, terendam dengan ketinggian 40-180 sentimeter, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terendam.

Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak. Dan jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>