Berita
31 Warga Republik Demokratik Kongo Tewas Akibat Wabah Pes
Wabah pes atau sampar yang muncul di Republik Demokratik Kongo (RDK) tiga bulan lalu menyebabkan 31 orang tewas, menurut pejabat kesehatan. Ratusan kasus telah teridentifikasi di Provinsi Ituri, di timur laut negara itu. “Kami memiliki lebih dari 520 kasus, yang mana lebih dari 31 kasus itu fatal,” jelas Menteri Kesehatan untuk wilayah tersebut, Patrick Karamura […]
Wabah pes atau sampar yang muncul di Republik Demokratik Kongo (RDK) tiga bulan lalu menyebabkan 31 orang tewas, menurut pejabat kesehatan. Ratusan kasus telah teridentifikasi di Provinsi Ituri, di timur laut negara itu.
“Kami memiliki lebih dari 520 kasus, yang mana lebih dari 31 kasus itu fatal,” jelas Menteri Kesehatan untuk wilayah tersebut, Patrick Karamura kepada AFP pada Jumat.
Karamura mengatakan, kasus tersebut merupakan penyakit pes, kecuali lima wabah pneumonia dan dua wabah septicemia.
Anne Laudisoit, seorang ahli epidemiologi EcoHealth Alliance, NGO yang berbasis di New York, mengatakan kasus tersebut muncul di Ituri antara 15 November dan 13 Desember 2020.
Laudisoit mengatakan, rata-rata usia pasien 13 tahun, tapi ini beragam antara tiga bulan sampai 73 tahun. EchoHealth Alliance bulan lalu memperingatkan remaja di bawah 17 tahun menjadi kelompok paling rentan, mewakili 78,9 persen semua orang yang sakit.
Dikutip dari The Independent, Minggu (21/2), wabah pes ini bertahan di Provinsi Ituri sejak pertama kali dikonfirmasi pada 1926.
Ini adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan ditemukan pada binatang di seluruh dunia termasuk tikus, marmut, dan anjing padang rumput atau sejenis hewan pengerat. Kutu biasanya berfungsi sebagai vektor wabah.
Orang bisa tertular melalui kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi, melalui pernapasan, dan dalam kasus wabah pneumonia, dari orang ke orang. Yersinia pestis bisa ditangani dengan antibiotik jika baru pertama muncul.
Laudisoit, yang bekerja bersama tim peneliti di Ituri, mengatakan tanda awal wabah terbaru muncul dengan kematian massal tikus.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir