Berita
Tolak Kudeta, Dubes Myanmar untuk PBB Dipecat Junta Militer
Stasiun televisi Myanmar yang dikuasai junta kemarin mengumumkan Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kyaw Moe Tun dipecat setelah dia mendesak PBB melakukan segala daya upaya untuk menghentikan kudeta. Kyaw Moe Tun dalam Sidang Umum PBB dua hari lalu menyampaikan permohonannya atas nama pemerintahan sipil dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Stasiun televisi […]
Stasiun televisi Myanmar yang dikuasai junta kemarin mengumumkan Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kyaw Moe Tun dipecat setelah dia mendesak PBB melakukan segala daya upaya untuk menghentikan kudeta.
Kyaw Moe Tun dalam Sidang Umum PBB dua hari lalu menyampaikan permohonannya atas nama pemerintahan sipil dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Stasiun televisi MRTV mengatakan dia “sudah mengkhianati negara dan berbicara atas nama organisasi yang tidak resmi dan tidak mewakili negara serta menyalahgunakan kekuasaan dan tanggung jawab sebagai duta besar.”
Laman France24 melaporkan, Minggu (28/2), Kyaw Moe Tun dalam pernyataannya kemarin menyerukan agar komunitas internasional mengambil langkah tegas untuk mengakhir kekuasaan junta di negaranya.
Kyaw Moe Tun menyampaikan permohonannya dengan penuh emosional. Kejadian semacam ini sungguh jarang terjadi dan termasuk tidak lazim bagi seorang duta besar yang menentang pemerintahannya dalam sidang umum PBB.
Sang duta besar bahkan mengacungkan tiga jarinya sebagai simbol yang kerap digunakan kelompok pro-demokrasi ketika berunjuk rasa di jalanan menentang junta.
“Kami perlu langkah tegas dari komunitas internasional untuk sesegera mungkin mengakhiri penindasan terhadap rakyat tidak berdosa dan mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat dan mengembalikan demokrasi,” kata dia dalam pidatonya di sidang umum PBB Jumat.
Dia meminta negara-negara lain tidak mengakui rezim militer atau bekerja sama dengan junta dan mendesak negara-negara untuk menekan junta agar mengakui hasil pemilu demokratis tahun lalu.
Pernyataan Dubes Myanmar itu disambut tepuk tangan hangat sidang majelis PBB dan dia juga mendapat ucapan selamat dari para koleganya.
“Saya mengagumi rekan saya Duta Besar Kyaw Moe Tun hari ini atas keberaniannya dan pernyataannya yang keras sekali,” cuit Duta besar Inggris Barbara Woodward.
Kejadian semacam ini terakhir kali terjadi ketika duta besar Libya menentang pemerintahnya pada 2011 saat Muammar Qadafi berkuasa.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 08:30 WIBBNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 867 Jiwa, Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi