Connect with us

Berita

Ratusan Aktivis ProDem Desak KPK Tangkap Herman Herry

AKTUALITAS.ID – Ratusan Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) melakukan aksi spontan geruduk KPK. Aksi tersebut untuk mendesak KPK agar segera menangkap dua orang terkait kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos), yakni Herman Hery dan Madam maha Berani, pada Selasa (23/3/2021). “Dari hasil pengembangan pemeriksaan KPK atas tersangka yang telah ditangkap dan laporan majalah Tempo, terungkap bahwa […]

Published

pada

prodem, kpk, bansos,

AKTUALITAS.ID – Ratusan Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) melakukan aksi spontan geruduk KPK. Aksi tersebut untuk mendesak KPK agar segera menangkap dua orang terkait kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos), yakni Herman Hery dan Madam maha Berani, pada Selasa (23/3/2021).

“Dari hasil pengembangan pemeriksaan KPK atas tersangka yang telah ditangkap dan laporan majalah Tempo, terungkap bahwa ada dugaan keterlibatan anggota DPR RI yaitu Herman Heri dan Madam Maha Berani dalam korupsi bansos Covid – 19. Anggota DPR untuk saat ini belum di periksa oleh KPK padahal sudah jelas ada dugaan keterlibatan korupsi bansos bersama eks menteri sosial Juliari Batubara,” tandasnya di depan Gedung Merah Putih KPK, Selasa (23/3/2021).

Aktivis ProDEM memberikan aksi teatrikalnya di depan Gedung Merah Putih KPK dengan menggunakan tikus mati yang menggambarkan koruptor kasus bansos dihukum mati. Selain itu ada dua tikus di dalam kurungan yang menggambarkan Herman Heri dan Madam Maha Berani yang harus segera diperiksa dan ditangkap oleh KPK.
Dalam aksi ini ProDEM menuntut KPK untuk segera menuntaskan seluruh perkara korupsi bansos.

KPK juga harus menangkap, mengadili, dan menghukum Herman Hery yang diduga berat terlibat didalam korupsi bansos seperti diberitakan di media massa,” katanya.
Selain itu aktivis ProDEM juga mendorong KPK agar segera menangkap dan mengusut keterlibatan madam bansos, dan KPK harus memiliki nyali besar untuk membersihkan tikus-tikus yang menggerogoti jalannya kesejahteraan masyarakat

Trending

Exit mobile version