Presiden Israel Tunjuk Netanyahu Segera Bentuk Kabinet Pemerintahan Baru


Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP

Presiden Israel Reuven Rivlin menunjuk perdana menteri petahana, Benjamin Netanyahu, untuk segera membentuk kabinet pemerintahan baru pada Selasa (6/4).

Penunjukan Netanyahu itu dilakukan Rivlin setelah koalisi partai berkuasa dan oposisi gagal meraih suara mayoritas dalam pemilihan umum 23 Maret lalu.

Di depan televisi, Rivlin meragukan Netanyahu bisa membentuk kabinet baru yang lebih solid. Meski begitu, ia juga tak yakin bahwa kandidat lain selain Netanyahu bisa melakukan tugas tersebut.

Meski terpilih lagi memimpin Israel, Netanyahu dihadapkan pada tantangan berat untuk merekrut cukup sekutu agar bisa membentuk kabinet.

Di bawah konstitusi Israel, Netanyahu memiliki 28 hari untuk membentuk kabinet pemerintahan baru dengan perpanjangan waktu hingga dua minggu sebelum Rivlin memilih kandidat PM lain untuk melakukannya.

Jika tidak ada yang bisa membentuk kabinet baru, pemilu akan digelar lagi.

“Saya sangat menyesal, saya melihat bahwa tidak ada calon, pada tahap ini, memiliki peluang nyata untuk membentuk pemerintahan yang akan memenangkan mosi percaya di parlemen,” kata Rivlin seperti dikutip Reuters.

Rivlin menekankan bahwa dia terikat hukum untuk memilih kandidat PM dalam kondisi ini. Namun, hasil konsultasi yang digelar Rivlin dengan partai politik awal pekan ini menunjukkan bahwa Netanyahu menerima lebih banyak dukungan dari pada para penantangnya.

Sejauh ini, Netanyahu dan partainya didukung oleh 52 dari 120 anggota parlemen,

Sementara itu, Netanyahu sendiri masih optimistis bisa membentuk kabinet baru. Kepada partainya, Likud, ia mengatakan “tugas itu tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin dilakukan.”

“Tujuannya ada dalam jangkauan. Saya rasa kita bisa melakukannya,” kata Netanyahu.

Netanyahu hingga kini masih terjerat kasus dugaan korupsi. Namun, Rivlin mengatakan bahwa sang petahana tidak didiskualifikasi dari penugasan meski didakwa atas tuduhan kriminal.

“Presiden Israel hanya memenuhi tugasnya dan dia tidak punya pilihan, tetapi memberikan mandat kepada Netanyahu adalah noda yang memalukan bagi Israel,” kata saingan Netanyahu, Yair Lapid.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>