Alexei Navalny Akhiri Aksi Mogok Makan di Dalam Penjara


Alexei Navalny. ©Reuters

Pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexei Navalny mengakhiri aksi mogok makan di dalam penjara yang telah ia lakukan selama 24 hari.

Pengumuman itu muncul setelah dokter pribadi Navalny mengatakan pasiennya itu telah menerima perawatan di rumah sakit sipil dan mendesaknya untuk menghentikan aksinya.

“Mempertimbangkan kemajuan dan semua keadaan, saya mulai mengakhiri mogok makan saya,” kata Navalny dalam sebuah posting Instagram, dikutip dari AFP, Jumat (23/4).

Pengacara berusia 44 tahun itu memulai aksi mogok makan pada 31 Maret sebagai aksi protes karena tidak diberikan pengobatan yang layak oleh penjara tempatnya dibui. Navalny mengaku sakit punggung akibat saraf terjepit yang mengakibatkan kakinya mati rasa.

Setelah dua minggu melakukan aksinya, dokter Navalny menyatakan bahwa kondisi kesehatan pasiennya itu kian memprihatinkan, bahkan “dapat meninggal kapan pun.”

Navalny dilaporkan terancam mengalami gagal ginjal dan penglihatannya menurun akibat aksi mogok makan yang sudah dilakukan lebih dari dua pekan.

Rusia akhirnya memindahkan Alexei Navalny ke rumah sakit penjara pada Senin (19/4), setelah didesak Uni Eropa mengingat kondisi sang pengkritik Presiden Vladimir Putin itu memburuk.

Navalny sendiri dijebloskan ke penjara setelah ia kembali dari perawatan di Jerman, akibat diduga diracun oleh agen intelijen Rusia. Kala itu, Navalny dituduh melanggar aturan pembebasan bersyarat dari kasus pidana sebelumnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>