Golkar Sedang Kaji Pendamping Airlangga di Pilpres 2024


Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) saat membuka Munas X Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12). Munas X Partai Golkar resmi dibuka dan akan berlangsung hingga 6 Desember 2019 mendatang dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Presiden Jokowi Buka Munas Partai Golkar. Munas X Partai Golkar resmi dibuka dan akan berlangsung hingga 6 Desember 2019 mendatang dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan partainya sedang mengkaji pasangan yang tepat untuk mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurutnya, kajian yang dilakukan partai tidak dilakukan secara terburu-buru.

“Sekarang sedang dikaji. Kami tentu dalam proses kajian itu kan tidak bisa satu, terburu-buru,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (2/6/2021).

Dia menerangkan kajian yang dilakukan partainya itu pun belum bisa dibuka ke publik. Pasalnya, menurutnya, kajian itu juga terkait dengan strategi partainya di Pilpres 2024 mendatang.

Doli hanya berkata kajian yang dilakukan Golkar sejauh ini ialah terkait kemungkinan partai politik yang bergabung dan tokoh yang akan diduetkan dengan Airlangga di Pilpres 2024.

“Jadi sampai sejauh ini kita sudah mulai mengkaji kira-kira potensi mana saja yang memang mungkin bisa kita ajak bergabung, berkoalisi, baik itu membangun koalisi sesama partai politik atau juga membangun kemungkinan untuk memasangkan Airlangga dengan tokoh-tokoh yang lain,” tuturnya.

Doli menambahkan pihaknya masih membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai manapun dan menduetkan Airlangga dengan semua tokoh potensial sejauh ini.

Penyelenggaraan Pilpres 2024 masih 3,5 tahun lagi. Namun, sejumlah parpol mulai berbicara terbuka terkait koalisi dan tokoh yang bakal diusung nantinya.

Gerindra, misalnya. Parpol pimpinan Prabowo Subianto itu telah menyatakan bakal berkoalisi dengan PDIP. PDIP kemudian merepons positif kemungkinan itu.

Namun, PDIP menyatakan tidak akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat karena berbeda ideologi.

Sementara itu, PKB juga membuka kemungkinan akan berkoalisi dengan PDIP untuk menyandingkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Puan Maharani.

Wakil Ketua Umum PKB Jaziliul Fawaid menyatakan bahwa partainya akan menawarkan konsep koalisi atau poros baru dengan istilah Poros Harapan Baru di Pilpres 2024.

Menurutnya, kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi covid-19.

“Kalau bicara soal poros, apapun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kita ingin ke depan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis,” ujar Jazilul.

Menurutnya, pascapandemi covid-19, Indonesia mengalami berbagai krisis mulai kesehatan hingga ekonomi yang membutuhkan penanganan dan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa.

“Itulah mengapa kami perlu ada harapan baru bagi masyarakat. Kalau soal figur capresnya siapa, ya nanti kita bahas bersama partai koalisi. Kalau parpol A sepakat, parpol B sepakat, jadi itu barang,” ucapnya.

Dia juga menerangkan, PKB juga sudah memulai langkah pemenangan Pemilu 2024 saat ini, khususnya dalam upaya menambah perolehan kursi di legislatif.

Dia menambahkan, PKB memiliki pengalaman panjang di pemerintahan karena sejak era Reformasi selalu berada dalam pemerintahan.

Namun, Jazilul berkata, PKB memiliki kepentingan untuk mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas dalam pencapresan bagi perolehan suara partai karena pilpres dan pileg di Pemilu 2024 akan digelar bersamaan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>