Diduga Sepelekan Corona, 27 Warga Cipayung Jaktim Positif


Ilustrasi, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Sebanyak 27 warga di dua RT yakni RT 08 dan RT 014, RW 03 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Camat Cipayung Fadjar Eko merinci dari jumlah itu sebanyak 20 orang merupakan warga RT 08, dan tujuh orang sisanya berada di RT 014. Ia menduga penyebaran tersebut berasal dari lingkungan keluarga.
Baca juga: Rangkuman Covid: Prediksi 100 Ribu Kasus, Nakes Kudus Positif

“Jadi total ada 31 yang diswab, 27 keluar positif semua,” kata Fadjar saat dihubungi, Rabu (2/6/2021).

Fadjar menjelaskan, kasus tersebut bermula dari satu warga yang enggan berobat saat beberapa hari merasakan sakit gejala demam.

Saat dia memutuskan berobat, dokter meminta 11 orang lainnya yang merupakan satu keluarga RT 14 itu menjalani swab dan hasilnya tujuh orang dinyatakan positif.

Sementara, untuk kasus 20 warga sisanya di RT 08, menurut Fajar, mereka juga merupakan satu keluarga.

Dari total 27 orang tersebut, dia menuturkan 25 warga di antaranya telah dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani karantina terpusat. Sedangkan dua orang sisanya menjalani isolasi mandiri.

“Karena dua-duanya enggak ada gejala diizinkan sama Puskemas untuk isolasi mandiri. Untuk logistik di siapkan dari gugus RW,” kata dia.

Namun begitu, Fadjar memastikan bahwa kasus tersebut bukan merupakan klaster silaturahmi ataupun mudik lebaran. Menurut dia, mereka adalah keluarga besar yang notabene merupakan warga yang tinggal di Cipayung.

Saat ini, pemerintah desa juga tak menerapkan micro-lockdown untuk kedua RT tersebut. Sebab, jumlah kasus belum mencapai syarat menerapkan lockdown yakni, hingga lima rumah.

Fajar pun menduga pola penyebaran Covid-19 secara masif itu karena warga di sejumlah kelurahan tersebut sebagian masih abai pada protokol kesehatan pencegahan virus corona. Bahkan, tak sedikit warga yang tak yakin akan keberadaan virus penyebab Covid-19 ini.

“Ada informasi bahwa mereka menyepelekan. Jadi memakai masker, protokolnya mereka abai. Sehingga ada rasa percaya virus ini tidak ada,” kata dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>