Berita
Kisah Tragis Orang yang Terlibat Pembunuhan Cucu Rasulullah
Di tanah Karbala, Irak, cucu kesayangan Rasulullah, al-Husain, terbunuh bersama sebagian besar pemuda Ahlul Bait. Ada beberapa pihak yang ikut bertanggung jawab atas kematian Husain, salah satunya Ubaidullah bin Ziyad. Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, Ubaidullah bin Ziyad adalah sosok gubernur Kufah dan Bashrah yang zalim, berhati busuk, suka […]
Di tanah Karbala, Irak, cucu kesayangan Rasulullah, al-Husain, terbunuh bersama sebagian besar pemuda Ahlul Bait. Ada beberapa pihak yang ikut bertanggung jawab atas kematian Husain, salah satunya Ubaidullah bin Ziyad.
Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, Ubaidullah bin Ziyad adalah sosok gubernur Kufah dan Bashrah yang zalim, berhati busuk, suka mencela para sahabat, dan membenci Ahlul Bait. Dialah yang menolak semua tawaran al-Husain karena lebih suka melihat cucu Nabi itu mati.
Dia pula yang mencocok-cocok dan memukul-mukul kepala al-Husain dengan tombak kecil miliknya. Setelah al-Mukhtar ats-Tsaqafi berhasil memerangi penduduk Kufah pada akhir tahun 61 Hijriyah, dia pun mengutus Ibrahim bin al-Asytar menyerang pasukan Ubaidullah bin Ziyad.
Pasukan Ibrahim kemudian berhadapan dengan pasukan Ubaidullah hingga peperangan hebat pun tidak bisa dielakkan. Dalam pertempuran itu pasukan Ubaidullah kalah.
Ubaidullah dan para pengikutnya mati terbunuh, di antaranya Hushain bin Numair. Kepala Ubaidullah kemudian dipenggal dan dibawa ke hadapan al-Mukhtar ats-Tsaqafi (Tarikh Dimasyq dan Tarikh Ibnu Khaldun).
Allah Ta’ala menakdirkan Ubaidullah bin Ziyad terbunuh pada hari Asyura (10 Muharram) tahun 67 Hijriyah, persis seperti hari kematian al-Husain di Karbala. Al-Mukhtar kemudian mengirim kepala Ubaidullah ke Abdullah bin az-Zubair, lalu kepala itu dikirimkan kepada Ali bin al-Husain (Ali Zainal Abidin) (Al-Istii’ab).
Saat kepala Ubaidullah bin Ziyad dan para pengikutnya tiba, kepala-kepala tersebut disusun di pelataran masjid. Umarah bin Umari yang menuturkan kisah ini mengatakan, “Aku pun segera menghampiri kerumunan massa saat mereka mengatakan: ‘Ada ular datang, ada ular!’ Tanpa diduga, seekor ular datang lalu menyelinap di antara kepala-kepala tersebut hingga masuk ke dalam lubang hidung Ubaidullah bin Ziyad selama beberapa saat, lalu keluar lagi dan pergi entah ke mana. Tidak lama berselang, orang-orang kembali berteriak: ‘Ada ular, ada ular datang!’ Ular itu melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, dan kejadian ini berulang hingga dua atau tiga kali” (At-Tirmidzi).
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NASIONAL05/12/2025 19:00 WIBDarurat Narkoba, DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Eksekusi Bandar
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir