Cegah Penyebaran Covid-19, Malaysia Larang Halalbihalal Iduladha


Jalanan di depan bangunan mal Suria KLCC dan Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia, tampak sepi, Rabu (18/3), Malaysia memberlakukan lockdown seluruh negara hingga akhir Maret untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: AP/Vincent Thian

Pemerintah Malaysia melarang warga berkunjung ke rumah kerabat dan saudara atau menggelar halalbihalal saat Hari Raya Iduladha, demi mencegah penyebaran infeksi Covid-19.

Mereka juga memperketat pembatasan pergerakan penduduk mulai dari larangan bepergian antarnegara bagian hingga pembatasan pelaksanaan salat Iduladha dan proses pemotongan hewan qurban.

Larangan bepergian antarnegara bagian ini diberlakukan setelah pemerintah memantau peningkatan arus lalu-lintas sejak Jumat pekan lalu.

Polisi berencana memperketat pemeriksaan surat perjalanan hingga menolak sebagian surat izin bepergian dari sektor tertentu.

“Untuk menghindari pihak yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan izin, semua petugas patroli di perbatasan negara bagian diperintahkan untuk tidak menerima izin bepergian untuk perjalanan antarnegara bagian,” kata Kepala Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), Acryl Sani Abdullah, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (17/7) malam.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan ratusan ribu orang masih melakukan perjalanan antarnegara bagian dengan berbagai alasan, termasuk menggunakan surat antarnegara bagian yang dimaksudkan untuk bekerja selama Idul Fitri kemarin hingga memicu 36 klaster Covid-19 setelahnya

“Mungkin ada juga yang menggunakan ‘keahliannya’ untuk menghindari polisi dengan melewati jalan perkebunan dan sebagainya, tetapi Anda tidak bisa menipu Covid-19,” kata Sabri seperti dilansir The Straits Times.

Sementara itu, pihak berwenang Malaysia mengizinkan pelaksanaan salat Iduladha berjamaah di masjid-masjid dengan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jemaah. Pelaksanaan salat Iduladha juga wajib mengikuti aturan setiap negara bagian.

Proses pemotongan hewan kurban juga dibatasi di tempat-tempat tertentu yang telah disetujui pemerintah.

Pengetatan pembatasan pergerakan ini diterapkan beberapa jam setelah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berencana melonggarkan aturan pembatasan pergerakan bagi warga yang telah merampungkan vaksinasi Covid-19.

Sama seperti Indonesia, Malaysia juga tengah menghadapi gelombang baru infeksi Covid-19.

Kemarin Malaysia mencatat penambahan 10.710 kasus baru Covid-19, sehingga secara keseluruhan mencapai 916.561 orang.

Sedangkan korban meninggal pada Minggu kemarin bertambah 153 orang, sehingga secara akumulasi bertambah menjadi 7.019 orang.

Selain itu, pasien Covid-19 yang sembuh di Malaysia kemarin bertambah 5.778 orang. Dengan demikian jumlah pasien yang sembuh di Negeri Jiran mencapai 784.949 orang.

Sejak 1 Juni lalu Malaysia menerapkan lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD). PKPD kembali diperketat mulai pekan ini sampai 31 Juli mendatang.

Sementara pemberian vaksin Covid-19 terus ditingkatkan. Sejauh ini seperempat warga Malaysia dari 32 juta populasi menerima satu dosis vaksin Covid-19.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>