Terkait Konvoi Tuntut PM Mundur, Malaysia Interogasi 28 Orang


Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin

Kepolisian Malaysia menginterogasi 28 orang terkait konvoi protes menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mundur dari kursi jabatannya karena dianggap gagal menangani pandemi Covid-19.

Malaysiakini melaporkan bahwa jumlah tersebut merupakan gabungan dari interogasi dalam beberapa hari belakangan sejak konvoi #Lawan digelar pada Sabtu (24/7) lalu.

Salah satu aktivis yang terlibat dalam aksi tersebut, Qyira Yusri, mengonfirmasi bahwa rekan-rekannya memang dipanggil polisi.

“Kami menerima informasi bahwa lebih dari 20 orang dipanggil kepolisian setelah konvoi di seluruh negeri,” ujar salah satu pendiri gerakan Undi18 itu, sebagaimana dilansir Malay Mail.

Orang-orang yang diinterogasi itu termasuk aktivis dari gerakan Undi18, Tharma Pilai, dan koordinator Program Suara Rakyat Malaysia (Suaram), Mohammad Alshatari.

Meski demikian, Qyira memastikan bahwa para aktivis itu dilepas usai interogasi, tak ada yang ditahan.

Konvoi dengan membawa bendera hitam ini diprakarsai oleh Sekretariat solidaritas Rakyat (SSR). Konvoi itu berlangsung di sejumlah wilayah, seperti Kuala Lumpur, Batu Pahat, Johor, Padang Serai, Kedah, Pahang, Sabah, Sabah, Perak, dan Selangor.

Kebanyakan mobil yang mengikuti konvoi ditumpangi satu orang sembari mengibarkan bendera hitam dan membunyikan klakson.

Juru Bicara SSR, Mohd Asraf Sharafi, mengaku tak menargetkan terlalu banyak kendaraan. Menurutnya, konvoi Sabtu lalu hanya sebagai pemanasan menuju aksi puncak mereka bertajuk #Lawan yang akan digelar pada 31 Juli mendatang.

Sehari sebelum aksi itu berjalan, polisi sendiri sudah memperingatkan akan ada tindakan tegas bagi mereka yang ikut konvoi, serta aksi unjuk rasa 31 Juli mendatang.

Saat ini, Malaysia tengah mengalami peningkatan kasus Covid. Pada Minggu (25/7) saja, jumlah kasus harian Covid-19 menembus rekor dengan 17.045 dan angka kematian 92 jiwa.

Di tengah peningkatan kasus ini, pemerintah Malaysia menerapkan lockdown. Meski lockdown sudah berlaku sejak 1 Juni lalu, kasus Covid-19 di Malaysia masih terus melonjak.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>