Usai Rebut Kabul, Taliban Ingin Bentuk Pemerintahan Terbuka


Taliban menyatakan ingin membentuk pemerintahan terbuka setelah merebut Ibu Kota Kabul dari tangan pemerintah Afghanistan.

“Saya berpikir tentang pemerintahan inklusif di Afghanistan, ini adalah tuntutan dan keinginan serta keamanan seluruh penduduk Afghanistan,” kata Juru Bicara Taliban, Shuhail Shaheen, dalam pernyataan pers, seperti dilansir Associated Press, Senin (16/8).

Taliban menyatakan mereka sangat yakin pemerintahan mendatang setelah Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, kabur ke luar negeri akan memperoleh legitimasi dari rakyat dan diakui oleh negara lain.

“Saya pikir legitimasi dan pengakuan adalah hak kami. Jika ada pihak yang tidak memperhatikan keinginan penduduk Afghanistan itu terserah mereka. Namun saya pikir hal itu tidak adil, menurut saya,” ujar Shuhail.

Shuhail mengklaim rakyat Afghanistan mendukung Taliban buat mengusir penjajah sehingga mereka dengan mudah menaklukkan berbagai provinsi dalam waktu singkat, dan bahkan menduduki istana kepresidenan.

“Anda bisa lihat setiap kami memasuki ibu kota provinsi penduduk berbaris di sepanjang jalan menyambut pasukan kami. Jadi ini adalah gerakan yang populer. Dan hasilnya adalah seluruh provinsi jatuh ke tangan kami, karena dukungan rakyat kami bisa terus berjuang selama 20 tahun,” ucap Shuhail.

Taliban dilaporkan bakal mendeklarasikan kembali berdirinya Emirat Islam Afghanistan, yang runtuh akibat penyerbuan Amerika Serikat pada 2001 silam. Namun, menurut laporan terbaru rencana itu ditunda.

Mereka juga menolak usulan pembentukan pemerintahan peralihan dan meminta pengalihan kekuasaan secara penuh. Taliban berjanji para pegawai negeri sipil dan aparat keamanan yang menyerahkan diri tidak bakal disakiti.

Selain itu, Taliban menjanjikan tidak akan mengganggu dan menjaga harta serta keselamatan para penduduk di Ibu Kota Kabul.

Saat ini proses evakuasi warga asing dan staf diplomatik dari berbagai negara terus dilakukan melalui Bandara Internasional Kabul.

Presiden Ghani dan sejumlah pejabat kabur ke luar negeri sebelum Taliban memasuki Kabul. Menurut sumber di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Ghani dilaporkan kabur ke Tajikistan.

Akan tetapi, menurut laporan stasiun televisi Al Jazeera yang dikutip Reuters, Ghani dilaporkan kabur ke Tashkent, Uzbekistan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>