Usai Taliban Kuasai Afghanistan, PBB Mulai Evakuasi 100 Staf


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai mengevakuasi setidaknya 100 staf keluar dari Afghanistan setelah Taliban menguasai Ibu Kota Kabul.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan 100 staf organisasinya itu akan dipindahkan ke Almaty, Kazakhstan.

“Ini adalah tindakan sementara yang dimaksudkan untuk memungkinkan PBB tetap memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan dengan gangguan seminal mungkin, sementara di saat bersamaan, mengurangi risiko keamanan yang dihadapi personel PBB,” papar Dujarric pada Rabu (18/8).

Dujarric tidak merinci apakah staf yang dipindahkan dari Afghanistan itu merupakan staf asing atau staf lokal.

Jika 100 staf PBB yang dievakuasi dari Afghanistan merupakan staf internasional, maka itu mewakili sepertiga staf asing di Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA).

Dikutip AFP, UNAMA mempekerjakan sekitar 300 orang asing dan 700 lebih warga Afghanistan di kantor pusat di Ibu Kota Kabul.

“PBB berkomitmen tetap tinggal dan memberikan dukungan kepada rakyat Afghanistan pada saat mereka membutuhkan,” ucap Dujarric.

“Kehadiran para staf dari jarak jauh akan memberikan dukungan yang erat kepada keluarga staf PBB yang terus bekerja di lapangan di Afghanistan,” paparnya menambahkan.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan setelah menduduki Kabul dan Istana Kepresidenan pada Minggu (15/8), dua dekade setelah mereka digulingkan oleh invasi Amerika Serikat pasca serangan teror 11 September 2001.

Kemenangan Taliban secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak pihak karena terjadi setelah pasukan AS mulai menarik diri keluar dari Afghanistan pada Mei lalu.

Sejak Taliban menduduki Ibu Kota Kabul, kekacauan terus terjadi di Afghanistan. Lalu lintas Kabul sempat kacau di mana banyak masyarakat melarikan diri untuk mencari tempat aman.

Ribuan warga orang bahkan mengepung Bandara Kabul dan menerobos landasan pacu demi bisa kabur ke luar Afghanistan sesegera mungkin di tengah ketidakpastian usai Taliban menguasai negara itu.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, China, Jepang, hingga Uni Emirat Arab juga terus mengupayakan mengevakuasi warganya dari Afghanistan.

Sementara itu, sejauh ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri masih bungkam terkait rencana apakah mereka akan melakukan evakuasi staf Kedutaan Besar RI di Kabul dan 15 WNI yang ada di Afghanistan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>